Natsir yang merupakan aktivis pemuda masjid tahun 1970-an mengatakan saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengembalikan remaja aktif dan mencintai masjid dengan memberikan fasilitas kepada pusat minat mereka sehingga selain belajar mereka juga bisa beribadah dan berdoa.
"Selama ini, kita melihat para pelajar diajak ramai-ramai berdoa pada saat menjelang ujian saja. Masjid harus kita fungsikan secara komprehensif sebagai tempat ibadah, tarbiyah, dakwah serta kegiatan muamalah, termasuk pemberdaya umat lainnya," ucapnya.
Dia mengatakan tanggung jawab pendidikan misalnya dengan instrumen wifi tersebut merupakan peran masyarakat dalam konteks tanggung jawab kepada keluarga dan masyarakat.
"Tanggung jawab pendidikan tidak hanya oleh pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat," katanya.***