Ikut Terdampak Covid-19, Kemendikbud Puji Perguruan Tinggi yang Alami Lompatan Berinovasi Selama PJJ

- 15 September 2020, 12:43 WIB
Prof Dr Nizam /Ditjen Dikti
Prof Dr Nizam /Ditjen Dikti /

 

PR BEKASI - Institusi Pendidikan adalah salah satu institusi yang juga ikut terdampak pandemi Covid-19.

Tepantau dari bulan April 2020 hingga sekarang bulan September 2020, jenjang Sekolah Dasar hingga Peguruan Tinggi memperlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Rupanya hal itu menciptakan inovasi pembelajaran, khususnya pada tingkat perguruan tinggi.

Baca Juga: Edhy Prabowo Tidak Hadir dalam Raker dengan DPR, Sekjen KKP Antam Novambar Hadir Mewakili

Menyadur Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, terjadi lompatan perguruan tinggi dalam berinovasi terutama pada masa pandemi Covid-19.

"Saatnya menjadikan Indonesia unggul dalam kedaulatan teknologi dan reka cipta, layaknya garuda yang terbang dengan sayap, paruh dan kakinya yang kokoh," ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin 14 September 2020.

Nizam menyampaikan bahwa kiprah perguruan tinggi untuk berinovasi luar biasa. Terjadi lompatan transformasi digital yang sangat luas hingga lebih dari 4.500 perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Masih Belum Keluar dari Status Zona Merah, Kabupaten Bekasi Akan Berlakkukan PSBM

Bahkan dalam kurun waktu empat bulan terakhir, kata dia, ada lebih dari 1.000 temuan reka cipta perguruan tinggi serta beberapa di antaranya sudah memasuki tahap produksi.

Apalagi jika adanya dukungan diaspora untuk mengalirkan simpul potensi karya reka cipta di berbagai belahan dunia serta transfer pengetahuan. Hal itu akan berdampak baik pada kedaulatan teknologi serta pondasi ekonomi yang kokoh.

"Ide dan pengalaman diaspora di berbagai negara, harapannya diadaptasikan di dalam negeri," kata dia lagi.

Baca Juga: Atasi Pandemi Covid-19, Erick Thohir Putuskan Dua Macam Vaksin untuk Bantu Masyarakat Indonesia

Sesditjen Dikti, Paristiyanti Nurwardani, menambahkan bahwa ekosistem reka cipta yang sedang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi akan terwujud dalam sebuah platform bernama Kedai Reka (Kedaulatan Inovasi untuk Reka Cipta).

Platform Kedai Reka menjadi sarana untuk melakukan bentuk ekspresi Tridarma perguruan dan menjadi bagian dari kebijakan kampus merdeka.

Sehingga ke depannya berbagai karya penelitian para inovator perguruan tinggi tidak hanya selesai di laboratorium atau publikasi, melainkan menjadi karya reka cipta yang bermanfaat selama situasi dan pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pencairan Insentif Kartu Prakerja, Simak Cara Pencairan Dari GoPay ke Rekening Pribadi

"Kami sangat siap dan membuka kesempatan yang begitu luas bagi diaspora untuk berkontribusi bersama dalam platform ini," kata Paristiyanti.

Seperti pemberitaan sebelumnya dari PikiranRakyat-Bekasi.com Kedai Reka adalah platform untuk inovasi perguruan tinggi dan untuk memperkuat antara pemilik start up baru dari perguruan tinggi, masyarakat, dan dunia industri. Ini beberapa pekerjaan rumah kita bersama, elemen-elemennya sudah banyak muncul.

Tinggal bagaimana kita menjahitnya menjadi kekuatan yang dahsyat untuk memulihkan ekonomi dan membangun kebangkitkan ekonomi dan kedaulatan teknologi inovasi di dalam negeri. Mudah-mudahan spirit kewirausahaan bisa membesar dan menguatkan ekonomi secara nasional,” tutur Nizam.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x