Mendikbud Nadiem Makarim Bantah Kabar Pelajaran Sejarah Akan Dihapus, Sekjen PDIP Beri Apresiasi

- 21 September 2020, 14:46 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto /dok

 

PR BEKASI - Baru-baru beredar sebuah draft perubahan kurikulum 2013 di aplikasi pesan WhatsApp, di mana pelajaran Sejarah akan dijadikan sebagai pelajaran yang tidak wajib dipelajari siswa SMA dan sederajat.

Hal itu pun kemudian mendapat tanggapan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, ia secara tegas membantah kabar tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan hingga tahun 2022.

Baca Juga: Detik-detik Gundam Setinggi 18 Meter di Jepang Mulai Bergerak, Dunia Robot Jadi Kenyataan

"Penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai tahun 2022. Pada 2021, kami akan melakukan berbagai macam prototyping di Sekolah Penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional. Jadi, sekali lagi tidak ada kebijakan apapun yang akan keluar di 2021 dalam skala kurikulum nasional. Apalagi, penghapusan mata pelajaran sejarah," tutur Nadiem Makarim di Jakarta, Minggu, 20 September 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi apresiasi kepada Mendikbud Nadiem Makarim.

"Klarifikasi secara cepat dan langsung oleh Mendikbud kami apresiasi. Yang akan dilakukan Kemendikbud adalah upaya menjadikan sejarah sebagai hal yang sangat relevan bagi generasi muda," kata Hasto.

Baca Juga: Cek Fakta: 200 Orang di Apartemen Rusia Meninggal karena Covid-19

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x