Manfaatkan Limbah dari Petani, Peneliti Malaysia Gunakan Daun Nanas untuk Buat Drone

6 Januari 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi drone, peneliti Malaysia membuatnya dari daun nanas. /Pixabay

PR BEKASI - Nanas merupakan salah satu jenis buah yang tumbuh di negara tropis. Selain buahnya, daun nanas ternyata juga bisa dimanfaatkan.

Seperti yang dilakukan peneliti Malaysia baru-baru ini yang menggunakan daun nanas sebagai objek penelitian dan inovasi kreatif untuk dikembangkan. Sehingga, memiliki nilai tambah juga manfaat.

Selanjutnya peneliti Malaysia mengembangkan metode untuk mengubah serat yang ditemukan dalam daun nanas untuk membuat bahan yang kuat untuk membangun kerangka pesawat tanpa awak atau drone.

Baca Juga: Garong Celana Dalam Wanita di Medan Berhasil Dibekuk, Polisi Ungkap Modusnya 

Diketahui bahwa proyek tersebut dipimpin oleh Profesor Mohamed Thariq Hameed Sultan dari Universitas Putra Malaysia, yang tengah meneliti penggunaan berkelanjutan untuk limbah nanas yang dihasilkan oleh petani di Hulu Langat, daerah sekitar 65 km dari Kuala Lumpur.

"Kami mengubah daun nanas menjadi serat yang dapat digunakan untuk aplikasi luar angkasa, pada dasarnya menciptakan drone," kata Profesor Mohamed Thariq Hameed pada sebuah lokakarya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 6 Januari 2021.

Menurutnya, drone yang terbuat dari bahan bio-komposit memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang lebih tinggi daripada yang terbuat dari serat sintetis. Selain itu, manfaat lainnya juga lebih murah, lebih ringan, dan lebih mudah untuk dibuang.

Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa jika drone rusak, kerangka itu bisa terkubur di tanah dan akan rusak dalam dua pekan.

Baca Juga: Mahasiswanya Soroti Pembubaran FPI Tanpa Peradilan, Pakar UI: Tidak Perlu Jadi Polemik 

Ia memaparkan, prototipe drone telah mampu terbang hingga ketinggian sekitar 1.000 meter dan tetap di udara selama sekitar 20 menit.

Tim peneliti berharap untuk membuat drone yang lebih besar untuk mengakomodasi muatan yang lebih besar, termasuk sensor pencitraan untuk keperluan pertanian dan inspeksi udara.

Sementara, William Robert Alvisse dari Malaysian Unmanned Drones Activist Society mengatakan bahwa dengan adanya proyek tersebut, pihaknya telah membantu industri dan para petani.

"Peran kami di sini adalah membantu industri, para petani, untuk meningkatkan hasil panen mereka dan membuat pekerjaan mereka jauh lebih mudah," kata William Robert Alvisse dari Malaysian Unmanned Drones Activist Society, sebuah kelompok non-pemerintah yang membantu merancang drone dan memberikan saran tentang proyek.

Baca Juga: Siap Jadi Orang Pertama yang Divaksinasi Covid-19 di Jateng, Ganjar Pranowo: Presiden Saja Siap 

Sebelum proyek diluncurkan pada 2017 lalu, batang nanas dibuang setelah masa panen sekali dalam setahun, tetapi petani berharap proyek drone akan mendorong lebih banyak inovasi untuk menemukan penggunaan limbah dan meningkatkan pendapatan mereka.

"Dengan masalah kesehatan, masalah ekonomi akibat Covid-19, masyarakat putus asa dan tidak ada alternatif untuk menambah pendapatan," kata Irwan Ismail, petani nanas Malaysia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler