NASA Temukan Molekul pada Jamur di Mars, Pertanda Awal Mula Adanya Kehidupan

7 Maret 2020, 07:00 WIB
Jepang luncurkan misi MMX untuk menjelajahi bulan Mars.* /Dok. Badan antariksa Jepang, JAXA

PIKIRAN RAKYAT - NASA (National Aaeronautics and Space Administration) menemukan adanya bukti "kemungkinan" kehidupan pertama di Mars.

NASA telah menemukan adanya molekul organik di Mars yang mungkin diproduksi oleh organisme hidup.

Curiositi Rover, NASA, menghabisi sebuah senyawa yang disebut "Tiofena". Senyawa di Bumi yang ada di dalam batu bara, minyak mentah, dan truffle putih yakni jamur yang menjadi makanan favorit bagi para pecinta kuliner.

Ahli Astrobiologi Universitas Negeri Washington, Dirk Schulze Makuch mengklaim bahwa kehadiran senyawa Tiofena itu sebagai keberadaan awal kehidupan di Mars.

Baca Juga: Tak Kuat Dirundung, Pelajar Malaysia Bunuh Diri di Mall 

Namun, disisi lain, dia juga menyerukan dilakukannya penyelidikan lebih lanjut untuk mencari tahu darimana molekul-molekul itu berasal.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Carl Sagan, klaim luar biasa juga membutuhkan bukti luar biasa sehingga diperlukan penyelidikan lebih lanjut terhadap asal-usul molekul itu.

"Saya pikir bukti yang ditemukan benar-benar mengharuskan kita untuk mengirim orang ke Mars. Seorang astronot akan melihat mikroba yang bergerak menggunakan mikroskop," kata Dirk Schulze Makuch sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Metro.

Pihak NASA mengaku mengidentifikasi beberapa jalur biologis untuk Tiofena dari pada jalur kimiawi tetapi pihaknya mengaku masih membutuhkan bukti.

Baca Juga: Beredar Kabar Warga Bekasi Tewas Akibat Virus Corona, Kerabat Korban Sampaikan Faktanya 

"Jika Anda menemukan tiofena di Bumi, maka Anda akan berpikir itu adalah biologis, tetapi di Mars, tentu saja butuh bukti lebih tinggi," tutur pihak NASA.

Sebetulnya, ada beberapa penjelasan yang memungkinkan keberadaan Tiofena ada di Mars.

Yang paling menarik adalah bisa jadi, mereka dihancurkan oleh bakteri tiga miliar tahun yang lalu ketika Mars dalam kondisi yang lebih hangat dan lebih basah.

Atau, bisa jadi molekul itu dibawa ke Planet Mars oleh meteor atau asteroid.

Sementara itu, demi memecah teka-teki molekul Tiofena ini, NASA akan meluncurkan penjelajah berikutnya, yakni Rosalind Franklin, pada Juli 2020 dengan membawa alat 'Mars Organic Molecule Analyzer' yang dapat membantu memecahkan misteri tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Metro

Tags

Terkini

Terpopuler