5 Bulan Virus Corona Serang Dunia, Apa saja yang Sudah Ilmuwan Ketahui?

19 April 2020, 12:17 WIB
ILUSTRASI Virus corona.* /

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus Corona yang berasal dari Wuhan tersebut cukup mengejutkan dunia karena dampaknya yang besar selama lima bulan ke belakang.

Jenis-jenis virus Corona sebelumnya memiliki dampak flu ringan dan tak mematikan, dengan pengecualian virus Corona penyebab SARS dan MERS.

Penjahat mikroskopis tersebut sekarang menjadi sorotan ilmuwan virus dan kesehatan seluruh dunia, pengetahuan manusia atas virus Corona sebagai penyebab Covid-19 lantas semakin meningkat.

Dikutip dari situs berita The Guardian oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, berikut adalah hal-hal yang telah diketahui para ilmuwan setelah penelitian virus Corona selama lima bulan virus ini menginfeksi dunia.

Baca Juga: Sinopsis AADC 2, Menjawab Teka-teki Renjana 14 Tahun yang Tayang Malam Ini 

1. Mengapa virus Corona muncul?

Virus Corona penyebab Covid-19 diperkirakan muncul dari kelelawar.

Dari penelitian, diketahui bahwa virus yang berasal dari kelelawar itu menyebar ke mamalia lainnya seperti trenggiling hingga akhirnya sampai pada manusia.

Virus tersebut kemungkinan besar sampai pada manusia melalui pasar hewan dan menginfeksi orang-orang yang berinteraksi dalam pasar tersebut.

2. Bagaimana cara penyebaran virus Corona?

Virus Corona menyebar melalui tetesan air yang keluar dari tubuh manusia atau disebut 'droplet' dari batuk atau bersin.

Virus Corona akan berinteraksi dengan reseptor sel Ace-2 yang berada di laring dan tenggorokan.

Baca Juga: Anggarkan BLT Rp 22,4 triliun, Kemendes Bantu Terdampak Virus Corona 

Jika infeksi terjadi di dua tempat tersebut, biasanya antibodi tubuh akan segera mendeteksinya dan menghentikan penyebarannya.

Itulah kenapa gejala Covid-19 seringkali ringan bahkan tak terasa.

Ringannya gejala Covid-19 justru menyebabkan banyak orang tak sadar akan penyakit tersebut dan pergi ke tempat umum seperti biasa sehingga menginfeksi orang lain.

3. Mengapa virus Corona dapat sebabkan kematian?

Dalam kasus-kasus kematian, biasanya infeksi terjadi pada reseptor sel Ace-2 yang berada di paru-paru.

Sel paru-paru yang terinfeksi virus Corona akan hancur sehingga pasiennya membutuhkan penanganan serius di rumah sakit.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Aplikasi Body Temperature Diary Bisa Ukur Suhu Tubuh 

Lebih parahnya, antibodi seseorang dapat bertindak berlebihan dalam menangani virus Corona, menyebabkan pembengkakan paru-paru yang akan membuat infeksi lebih parah.

Pembengkakan tak terkendali tersebut tidak terjadi pada semua orang, namun ada beberapa orang dengan reseptor sel Ace-2 yang lebih lemah sehingga memaksa antibodi berlaku berlebihan.

4. Bagaimana perkembangan vaksin virus Corona?

Ahli kesehatan di seluruh dunia telah meluncurkan 78 proyek pembuatan vaksin menurut laporan jurnal Nature.

Di antara program vaksin Corona paling maju saat ini adalah satu proyek vaksin tahap satu di Oxford University, dua proyek di Amerika Serikat, dan tiga proyek lainnya yang dijalankan oleh ilmuwan asal Tiongkok.

Baca Juga: AADC 2, Kisah Cinta-Rangga dan Romantisme Tiga Kota yang Tayang Malam In 

Perjalanan vaksin Corona hingga siap distribusi masih jauh karena belum terjadi pengujian massal.

Beberapa ilmuwan menyarankan menginfeksi penerima vaksin dengan virus Corona secara langsung agar efektivitas vaksinnya dapat teruji dengan cepat.

Walau begitu, metode tersebut masih dianggap kontroversial oleh banyak ahli atas dasar kemanusiaan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler