Budiman Sudjatmiko Picu 'Perang Twit' Soal Big Data, Apa Itu Big Data?

- 11 Maret 2021, 20:23 WIB
Ilustrasi - pengertian dan pentingnya big data dalam kehidupan, yang dipicu oleh cuitan Budiman Sudjatmiko.
Ilustrasi - pengertian dan pentingnya big data dalam kehidupan, yang dipicu oleh cuitan Budiman Sudjatmiko. /panumas nikhomkhai/Pexels

PR BEKASI - Cuitan dari Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengenai big data dan industri 4.0 telah memicu 'perang twit' di media sosial Twitter.

Awalnya adalah berasal dari pandangan dan persepsi Budiman Sudjatmiko tentang big data, yang akhirnya menjadi ajang perdebatan bagi sejumlah pegiat teknologi informasi.

Disampaikan Budiman Sudjatmiko, bahwa Indonesia itu merupakan big data.

Karena itu, untuk membenahi hal tersebut memerlukan sains data, yang mampu menopang kecerdasan buatan dan memerlukan rangkai data (blockchain).

Baca Juga: Fahri Hamzah Pamer Lobster Segede 'Orok', Susi Pudjiastuti Beri Komentar Menohok

Baca Juga: Viral Saat Soeharto Ditanya Anak SD tentang 'Kenapa Presiden Hanya Satu', Warganet Tanyakan Nasib Si Anak Kini

Baca Juga: Pengaduan Konsumen Terkait e-commerce Tempati Urutan Pertama di Tahun 2021 

"Indonesia itu big data. Untuk membenahinya butuh Sains Data. Ia menopang #kecerdasanbuatan dan butuh #rangkaidata (Blockchain)," cuitnya.

Dia memaparkan, sains data memiliki basis 3V, yakni volume, variety, dan velocity.

"Sains Data basisnya 3V: Volume (ukuran), Variety (keanekaragaman hayati dan sosial), dan Velocity (kecepatan dan arah) Indonesia. Jawablah," kicau Budiman Sudjatmiko.

Cuitannya tersebut pun mengundang perdebatan sengit, yang juga mendapat komentar dari Praktisi Teknologi Informasi, Ainun Nadjib.

Menurut Ainun Najib, konteks dari peletakan big data, sains data itu membuatnya tidak paham.

Baca Juga: Sebut Indonesia Masih Kencang Terasa Feodalnya, Ahmad Dhani: Tafsir Pancasila Sekarang Tergantung Ibu Mega 

Jika mengambil konteks dalam rangka pembenahan negara, dia menilai yang lebih penting dan mendesak adalah master data, bukan big data.

"Konteks peletakan "big data", data science" di sini; kalau konteksnya pembenahan negara. yang lebih penting dan urgent itu Master Data (accurate, specific) bukan "big data" (estimate, massive); 3V (atau 5V dan sebagainya) itu kerangkanya "big data" bukan "data science" pun bukan "basis"," kata Ainun Najib.

Seorang warganet lain menyampaikan bahwa walaupun dia lebih menguasai perihal teknis, tetapi dia tidak hanya bermodalkan bicara.

Jika membicarakan soal kecerdasan buatan boleh-boleh saja, namun jangan yang dibuat-buat.

Baca Juga: Demokrat Versi KLB Melayangkan Gugatan, Kuasa Hukum PD: Mereka Ingkari Keberadaan Sendiri 

Lalu apa itu big data?

Dalam bahasa yang sederhana, big data dapat dimaksudkan sebagai kumpulan data yang sangat besar, yang dikumpulkan dari layanan gratis atau berbayar yang tersedia di internet.

Sumber dari big data dapat diambil dari: sensor, unggahan di media sosial, gambar digital, video yang diunggah secara daring, rekaman transaksi dari jual-beli daring, data lokasi dari sinyal GPS ponsel, dan yang lainnya.

Contoh sederhana dari sekumpulan data yang terkumpul dan sering kita gunakan adalah Google, Facebook, Instagram, dan yang lainnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah