Teknologi Cerdas Kemenperin untuk Pacu Nilai Tambah Kakao dan Kopi

- 12 Februari 2020, 21:28 WIB
Showchase Cacao 4.0.
Showchase Cacao 4.0. /Kemenperin

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Perindustrian semakin aktif mendorong pengembangan teknologi hilirisasi untuk lebih meningkatkan nilai tambah komoditas di dalam negeri. Contohnya, yang dilakukan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) di Makassar dengan membuat Showcase Kakao 4.0.

“Teknologi pengolahan kakao ini kami rancang sesuai kebutuhan petani, kami berharap ke depannya, para petani itu bisa kami dorong menjadi petani produsen, dengan konsep end-to-end process, dari mulai pascapanen sampai benar-benar menghasilkan produk cokelat,” kata Kepala BBIHP Tirta Wisnu Permana di Makassar, Sulawesi Selatan Selasa, 11 Februari 2020.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Kementerian Perindustrian dirinya optimistis melalui upaya strategis tersebut, akan menumbuhkan jumlah wirausaha baru di Tanah Air terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Baca Juga: Potensi Kerugian Akibat Virus Corona Rp 38,2 Triliun, Menparekraf: Kontribusi Kunjungan Wisatawan Tiongkok Tinggi

“Kami harus mendorong petani kita agar bisa meningkatkan nilai tambah komoditasnya, oleh karena itu kami bikin teknologi fermentasi,” tuturnya.

Menurut Wisnu, teknologi fermentasi konvensional biasanya memakan waktu lima sampai tujuh hari, tetapi inovasi yang dikembangkan oleh BBIHP bisa memangkas waktu fementasi biji kakao hanya menjadi satu hari. Dirinya berharap dengan proses lebih efisien IKM nasional bisa semakin berdaya saing.

“Insya Allah tahun ini akan kami patenkan teknologi smart fermentor ini,” ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Tak Langgar HAM Tolak Kepulangan Eks ISIS

Sementara itu ia menambahkan, bahwa proses tersebut masih dilanjutkan hilirnya dengan meningkatkan nilai tambah dari lemak atau pasta kakao menjadi olahan cokelat.

“Kami juga sedang coba membuat dark chocolate yang punya nutrisi tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan,” katanya menambahkan.

Proses tersebut tidak hanya menyasar kepada peningkatan nilai tambah kakao, BBIHP juga sedang merancang teknologi yang diberi nama Mini Point 4.0 untuk pengolahan kopi dengan kapasitas 15-20 Kg.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Enggan Pulangkan WNI eks ISIS

“Kami lagi membuat anggaran aplikasinya, alat-alatnya, dan mesin roasting-nya,” ucapnya.

Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Eko S.A. Cahyanto telah melakukan kunjungan kerja di BBIHP Makassar. Dirinya memberikan apresiasi terhadap berbagai terobosan yang telah dilakukan unit kerja di bawah BPPI tersebut.

“BBIHP di Makassar ini adalah salah satu unit litbang yang dimiliki oleh Kemenperin di wilayah Timur Indonesia, selain di Manado dan Ambon,” katanya.

Baca Juga: Serahkan Bantuan Hibah Kepemudaan dan Olahraga, Ridwan Kamil: Jadilan Mesin yang Membuat Jabar Juara

Adapun dua tugas utamanya, yaitu melakukan kegiatan pengembangan produk hasil perkebunan serta memfasilitasi industri dalam bentuk layanan pengujian dan sertifikasi.

“Kita tahu sejak lama, bahkan beratus tahun yang lalu, wilayah Sulawesi terutama Sulawesi Selatan ini adalah penghasil komoditas yang sangat dicari atau dibutuhkan oleh pasar dunia, antara lain kakao dan kopi, dari tempat ini sebagian besar komoditas itu diekspor dalam bentuk mentah,” katanya.

Oleh karena itu, saat ini BBIHP fokus terhadap upaya hilirisasi komoditas hasil perkebunan, seperti kakao dan kopi. Melalui peningkatan nilai tambah ini, diyakini dapat memacu perekonomian wilayah setempat hingga nasional.

Baca Juga: Sebentar Lagi, Tiket Kereta Api Lebaran Mulai Bisa Dipesan

“Kalau kita bergantung pada komoditas yang masih belum diolah itu kan nilai tambahnya sedikit. Per kilo biji kakao itu di sini sekitar Rp20.000. Tetapi kalau kita proses lagi, dengan smart factory ini bisa 10 kali lipat nilai tambahnya, sekitar Rp200.000 atau Rp250.000 per kilogram,” terang Eko. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kemenperin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x