Cahaya yang terlalu terang menyebabkan kunang-kunang tak bisa melihat beberapa hal, di antaranya siput kecil yang jadi makanannya.
Baca Juga: Banjir Akibatkan Akses ke Sekolah Terputus, 159 Sekolah di Jakarta Diliburkan
Proses reproduksi kunang-kunang juga akan terganggu dengan adanya cahaya buatan manusia, utamanya untuk spesies kunang-kunang yang mengandalkan cahaya tubuhnya dalam proses reproduksi.
Salah satu spesies kunang-kunang yang terpengaruh proses reproduksinya adalah kunang-kunang Inggris yang diteliti oleh Alan Stewart, peneliti dari University of Sussex.
Dalam risetnya, tertulis bahwa kunang-kunang jantan yang tertarik pada kunang-kunang betina yang memancarkan cahaya hijau akan terganggu reproduksinya saat cahaya biru dari lampu LED manusia memasuki mata mereka.
Baca Juga: Tidak Perlu Bersedih, Jasa Layanan Peluk di Bekasi akan Segera Hadir meski Menuai Pro Kontra
Cahaya terang ciptaan manusia juga dapat membutakan kunang-kunang.
Kunang-kunang terbiasa dengan kegelapan malam, dan polusi cahaya yang diciptakan oleh manusia membuat proses reproduksi, adaptasi, dan kehidupan mereka terganggu.
Selain akibat polusi cahaya, kunang-kunang juga mulai menghilang dari dunia akibat pengrusakan habitat alami dan penggunaan pestisida berlebih.
Baca Juga: Alami Banjir Jakarta Hari ini, Direktur Charta Politika: Silahkan Lanjutkan Tiktoknya, Pak Anies