Karantina Mandiri Virus Corona Sebabkan Game Online Kebanjiran Pengguna

- 14 Maret 2020, 14:29 WIB
ILUSTRASI game online.*
ILUSTRASI game online.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Menanggapi kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia, berbagai kegiatan yang bersifat menimbulkan kerumunan ditunda oleh beberapa instansi dan pemerintah tertentu untuk sementara waktu.

Pasien positif yang telah mencapai 69 jiwa per Jumat, 13 Maret 2020 membuat banyaknya imbauan untuk bekerja dan berbagai kegiatan di rumah, banyak orang beralih mencari kesibukan di dunia maya untuk menghibur diri di tengah mewabahnya virus corona.

Sensor Tower, sebuah firma analis aplikasi mencatat adanya lonjakan unduhan game online untuk ponsel menjadi 4 miliar unduhan secara global.

Angka tersebut naik tajam dari tahun sebelumnya yang hanya 2,9 miliar.

Baca Juga: Pascaberdampingan dengan Pejabat Brasil yang Positif Virus Corona, Donald Trump Sebut Dirinya Akan Diuji Pemeriksaan Pandemi 

Lonjakan terbesar sebanyak 46 persen, setara dengan 1,6 miliar unduhan, terjadi pada Februari di berbagai wilayah, bertepatan dengan mewabahnya virus corona secara global.

Menurut laporan dari Antara, kenaikan unduhan game online terbanyak berasal dari Tiongkok.

Periode Januari dan Februari memang menjadi waktu luang bagi para pelajar khususnya untuk bermain game online sebab itu merupakan periode liburan Tahun Baru Imlek.

Namun, sejak pemerintah Tiongkok memutuskan menambah waktu libur sebagai upaya karantina, mengurangi penyebaran virus corona tersebut, angka pengunduhan game online semakin meningkat.

Baca Juga: WHO Buat Challenge Mencuci Tangan di Tengah Mewabahnya Virus Corona 

Tiongkok meminta perusahaan, pertokoan, hingga sekolah untuk tidak beroperasi selama kurun waktu tertentu dan meminta para karyawan untuk bekerja di rumah selama wabah itu masih merebak.

Game online menjadi salah satu pilihan untuk mengisi waktu selama masa karantina mandiri.

Lembaga analisis aplikasi App Anie, mengemukakan game yang paling diminati selama wabah virus corona melanda adalah permainan berupa game puzzle seperti "Brauin Out" dan game peperangan "Honour of Kings".

Game "Honour of Kings" diperkirakan meraup keuntungan 2 miliar yuan pada awal musium liburan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Usai Kasus Narkoba, Jefri Nichol Kembali Bintangi Film 'Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi' 

Para pengembang game merespons wabah virus corona ini dengan berbagai cara. Niantic bahkan menyesuaikan beberapa aturan di game Pokemon Go agar tetap menarik untuk dimainkan sendirian.

Game Pokemon Go menuntut pemainnya untuk banyak bereksplorasi melalui jalan kaki hingga bisa bermain bersama pemain lainnya.

Dalam kondisi penuh wabah seperti ini, Niantic mengurangi jarak yang diperlukan oleh pemain untuk menetaskan telur Pokemon.

Sementara itu, perusahaan besar seperti Apple Inc dan Google bahkan membatalkan pertemuan tahunan mereka atau mengubah format acara menjadi konferensi online karena khawatir terhadap penyebaran virus corona.

Baca Juga: Begini Gambaran Ruang Isolasi Pasien Positif Virus Corona 

Liga Pro League of Legends di Tiongkok harus mengubah acara dan memperketat kebijakan mereka untuk turnamen yang berlangsung 9 Maret lalu.

Agar dapat bermain dalam turnamen itu, penyelenggara mewajibkan para atlet untuk mengarantina diri masing-masing selama 14 hari dan berkonsultasi pada dokter setempat.

Kendati demikian, liga tersebut tetap diselenggarakan secara online, bukan lagi di arena yang dihadiri para penonton. Para atlet bermain dari markas mereka masing-masing.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x