Mars, Jupiter, dan Saturnus akan Terlihat Minggu Ini: Ekuinoks Langit yang Menakjubkan

- 20 Maret 2020, 14:58 WIB
Ekuinoks Maret menandai dimulainya musim semi astronomi
Ekuinoks Maret menandai dimulainya musim semi astronomi /Metro.co.uk

PIKIRAN RAKYAT - Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan sabit akan tampak sangat dekat satu sama lain tepat sebelum fajar di langit tenggara pada Jumat, 20 Maret 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Metro.uk Jumat, 20 Maret 2020 peristiwa yang menandakan titik balik musim semi.

Merkurius akan mengintip di atas cakrawala, namun akan sangat dekat dengan Matahari dan seiring bulan berjalan, planet-planet ini akan terus semakin berdekatan.

Baca Juga: Sekelompok Gajah Mabuk Anggur Setelah Menyelinap ke Toko untuk Mencari Makan

Para ahli mengatakan ini akan menjadi ekuinoks Maret paling awal dalam 124 tahun, dengan yang terakhir yang terjadi pada tahun 1896.

Astronom dari observatorium kerajaan, Dr Ed Bloomer mengatakan kepada kantor berita PA.

"Tahun ini, belahan bumi utara akan menandai titik balik musim semi pada 20 Maret, sekitar jam 3.50 pagi hari," katanya.

Baca Juga: Sirip Ikan Prasejarah Elpisyostege Watsoni Gambarkan Asal-usul Tangan Manusia dalam Evolusi

"Kamis pagi, Bulan dan Saturnus sebelum matahari terbit pada Kamis pagi. Hari ekuinoks awal tahun 2020, menurut jam di Amerika," ujarnya.

"Bulan paling dekat dengan Saturnus. Perhatikan warna emas Saturnus," tulisnya di Twitter.

"Ekuinoks yang akan datang menandai dimulainya musim semi astronoi dan secara historis mengawasi pergerakan benda-benda langit adalah penting untuk ketepatan waktu," terangnya.

Baca Juga: Panic Buying Bisa Dipicu Pembatasan Pembelian Bahan Pokok

"Pada gilirannya, astronomi yang akurat sangat penting bagi petani, pelaut, dan pengamatan keagamaan, serta memang siapa pun yang ingin melacak hal-hal tersebut," ujarnya.

Mata air astronomi berbeda dengan mata air meteorologi, yang dimulai pada 1 Maret 2020.

Ekuinoks berasal dari bahasa latin yang bila diterjemahkan menjadi "malam yang sama".

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Virus corona, MUI Kabupaten Bekasi: Salat Jumat dan Berjamaah di Masjid Tetap Dilaksanakan

Dr Bloomer mengatakan fenomena alam tersebut umumnya dianggap sebagai pertanda periode pergantian antarwaktu yang serupa.

"Equinoxes umumnya dianggap sebagai pertanda ketika periode siang dan malam hari merupakan panjang yang sama persis," ungkapnya.

"Sayangnya, itu tida benar-benar nyata, tetapi aturan umum kita akan segera mulai memperhatikan bahwa hari-hari lebih panjang dan malam lebih singkat saat kita menuju bulan-bulan musim panas," katanya.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan IHSG Melemah Tinggalkan Level 4.000, Diikuti Turunnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS

Sementara itu, di saat yang tepat dari ekuinoks yang akan datang, akan terjadi ketika Matahari berada di bawah cakrawala Inggris, Dr Bloomer mengatakan peristiwa lain yang bisa dinanti adalah skygazer di malam hari.

"Venus terlihat jelas ke arah barat, ia akan terlihat seperti bintang yang sangat terang dan ketika Matahari terbenam, bintang yang terang, Sirius, hampir persis menuju ke selatan," jelasnya.

"Di dekat sini, ambil kesematan untuk melihat rasi bintang Orion. Saat kita bergerak melewati musim semi astronomi, kita akan melihat segera sampai pada titik di mana ia tidak akan terlihat di malam hari," ucapnya.

Baca Juga: Jelang Pelaksanaan Salat Jumat, Rahmat Effendi Minta Warga Gantikan dengan Salat Zuhur

Sementara itu, perayaan untuk menandai titik balik musim semi di Stonehenge telah dibatalkan oleh English Heritage, yang mengelola situs tersebut, mengikuti saran pemerintah tentang virus corona.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x