Pada hari pertama Imlek, dia mendengar dari temannya, Dong Jiahong, Presiden Eksekutif di Rumah Sakit Tsinghua Changgung Beijing, bahwa masalah terbesar adalah pekerja garis depan yang berisiko terinfeksi.
Baca Juga: Sejak Kemunculan Pertama, Polisi Tetapkan 41 Tersangka Penyebaran Berita Hoaks Virus Corona
Saat semua tim sudah terkumpul, Zheng mulai bekerja dengan mengubah dua lengan robot mekanik dengan teknologi yang sama yang digunakan pada stasiun ruang angkasa dan penjelajah bulan.
Robot-robot itu hampir seluruhnya otomatis, dan bahkan dapat mensterilkan diri setelah melakukan tindakan yang melibatkan kontak, menurut Zheng.
"Tetapi umpan balik dari dokter adalah bahwa akan lebih baik jika tidak ada otomatisasi, karena kehadiran pribadi akan menghibur dan menenangkan pasien," ujarnya.
Timnya, saat ini memiliki dua robot, yang telah diuji coba oleh dokter di rumah sakit di Beijing. Satu masih di lab di universitas, tetapi yang lain di Rumah Sakit Union Wuhan, dimana dokter mulai berlatih untuk menggunakannya pada Kamis, 19 Maret 2020.
Zheng menambahkan, jika semuanya berjalan sesuai rencana, robot tersebut dapat digunakan pada pasien virus corona di Wuhan mulai Minggu, 22 Maret 2020.
Robot itu akan bergabung di putaran bangsal dengan perawat atau anggota staf lainnya.
Baca Juga: Kabar Bahagia untuk Anak Kereta, Mulai Sore ini Jadwal KRL Resmi Kembali Beroperasi Normal