Jumlah kematian akibat virus korona di Inggris naik 41 menjadi 465 pada hari Rabu, 25 Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Pakar Hukum: Tenaga Medis yang Gugur saat Tangani Virus Corona Layak Dapat Gelar Pahlawan
Dyson mengatakan sejak menerima telepon dari Boris Johnson 10 hari lalu, tim insinyur besar di perusahaannya telah bekerja keras untuk merancang dan membangun ventilator yang sama sekali baru.
Perusahaan yang merevolusi pasar penyedot debu dengan perangkat siklon tanpa kantong pada 1990-an, mengatakan akan bekerja dengan pemerintah untuk memastikan bahwa produk dan proses pembuatan disetujui.
"Jelas masa krisis internasional yang parah, dan karena itu dia (PM Boris Johnson red.) akan menyumbangkan 5.000 unit untuk upaya internasional, 1.000 di antaranya akan pergi ke Inggris," paparnya.
Baca Juga: Demi Konten TikTok 'Coronavirus Challenge', Pria Ini Dinyatakan Positif Virus Corona
Secara terpisah, Insinyur Inggris Babcock International Group Plc mengatakan telah bergabung dengan perusahaan peralatan medis terkemuka untuk merancang dan memasok ribuan ventilator perawatan kritis.
Sejumlah perusahaan lain telah bergabung untuk berpotensi mengembangkan dan memproduksi ventilator, termasuk Airbus, Smiths Group Plc, Ford Motor Co dan McLaren.
Reuters sebelumnya telah melaporkan bahwa industri Inggris mengharapkan pemerintah untuk memberikan lampu hijau untuk rencana produksi ventilator darurat.***