“Perusahaan ini nampaknya tidak mampu bertahan dalam kondisi sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawan Iflix setelah mempertimbangkan dengan penuh kehati-hatian. Kami telah mengatur strategi dengan memotong biaya-biaya lainnya yang kira-kira bisa dihilangkan agar perusahaan ini bisa bertahan di masa yang penuh dengan ketidakpastian ini,” tutur pihak Iflix.
Baca Juga: Viral, Remaja SMP di Bekasi Tewas Tersengat Listrik Saat sedang Asik Bermain TikTok
Sementara itu pada tahun 2018 lalu, Iflix mencatat kerugian hingga 158,1 juta dollar AS yang disebabkan oleh aksi 'membakar uangnya' sebesar 25,5 juta dollar AS kemudian memicu timbulnya utang sebanyak 68,6 juta dollar AS.
Kemudian pada September 2019, Iflx sempat pesimis dan menilai perusahaannya hanya akan mampu bertahan hingga 30 November 2019 saja karena hanya memiliki uang yang tersisa sebesar 12,7 juta dollar AS.***