Network
PR BEKASI – Beredar rumor mengenai dugaan telah bocornya 230.000 data warga terkait virus corona yang berhasil diretas dan diperjualbelikan oleh hacker di pasar gelap RaidForums yang beredar di media sosial.
Data tersebut terbilang lengkap karena mencakup nama pasien, status kewarganegaraan, tanggal lahir, umur, nomor telepon, alamat rumah, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan alamat hasil pemeriksaan Covid-19.
Bukan hanya itu, penjelasan mengenai gejala-gejala yang dialami, hari dimulainya seseorang mengalami sakit hingga tanggal pemeriksaan juga disebut berhasil diretas oleh hacker.
Baca Juga: Cemas Berlebih Akibat Terima Informasi Virus Corona, Dokter Psikosomatik Berikan Saran
Menanggapi keresahan masyarakat terkait keamanan data dan teknologi di tengah pandemi ini, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menegaskan tidak adanya kebocoran data terkait kasus pasien terpapar virus corona di Indonesia seperti yang diklaim para peretas.
“BSSN telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terkait untuk memastikan bahwa tidak ada akses tidak sah yang berakibat kebocoran data pada sistem elektronik dan aset informasi aktif penanganan pandemi Covid-19,” tutur Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Polda Metro Jaya.
Anton mengatakan bahwa BSSN telah dan senantiasa akan mengambil tindakan-tindakan yang terukur untuk memastikan sistem keamanan elektronik sekaligus meningkatkan kolaborasi aktif dengan semua elemen yang terlibat di dalamnya.
“BSSN akan meningkatkan kolaborasi aktif dengan semua unsur dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah turut serta dalam hal pengamanan data terkait penanganan pandemi Covid-19
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi Hari Ini Senin 22 Juni 2020
