Baca Juga: Hukum dan Tata Cara Salat Jumat bagi Makmum Masbuk Menurut Buya Yahya
Prof. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, memandang ayat ini memiliki empat hal pokok yang harus dimengerti, yaitu adanya utusan Allah dalam hal ini Rasulullah Muhammad SAW, ada yang mengutus, yakni Allah SWT., yang diutus kepada mereka seluruhnya, yakni alam, dan risalah, yaitu rahmat yang bersifat luas. Bahwa Rasulullah Muhammad SAW. bukan sekadar membawa rahmat bagi seluruh alam namun justru kepribadian beliau lah yang menjadi rahmat. Begitu mulianya sifat Rasulullah Muhammad, sehingga Allah menyebutkan dengan pujian yang sangat agung. Kemuliaan sifat Rasulullah tercermin dalam cara beliau berdakwah. Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat..
Jamaah Jumat Rahimakuullah,
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa misi diutusnya Rasulullah adalah terciptanya kedamaian dan keselamatan dunia dan akhirat. Sepantasnya sebagai umatnya, kita semua kaum muslimin bersyukur atas diutusnya Baginda Rasulullah SAW. dan senantiasa mencintai beliau dengan sepenuh hati. Dengan kecintaan yang sebenar-benarnya, Walaupun tidak ada aturan yang menjelaskan cara mencintai rasul secara khusus, namun kecintaan terhadap Rasulullah dapat dibuktikan dengan beberapa hal, di antaranya dengan memperbanyak membaca shalawat. Sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 56,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab[33]: 56).
Amin Syukur dalam bukunya Terapi Hati ( halaman 123 ) menjelasakan para sahabat Rasulullah telah membuktikan kecintaanya terhadap Rasulullah secara nyata.
Pertama, Ali Bin Abi Thalib menggantian R ٌasulullah saat pengepungan oleh kaum Quraisy pada saat Rasulullah hendak hijrah ke Madinah.