Tips Menangani Patah Hati dengan Ilmu Pengetahuan

- 22 Februari 2020, 20:02 WIB
ILUSTRASI patah hati.
ILUSTRASI patah hati. /Pexels

Sebetulnya, tujuan utama studi itu adalah menyembuhkan post-traumatic stress disorder (PTSD), gangguan stres yang diakibatkan trauma psikologis.

Baca Juga: Cara Membuat dan Menerima Panggilan WhatsApp Dari PC

Strange meyakini bahwa propofol juga dapat digunakan untuk mengaburkan memori selain memori yang terkait PTSD.

“Menggabungkan anestesi dengan penceritaan memori menyakitkan dapat mengaburkan memori itu, kami harus menentukan kepada siapa saja prosedur ini dapat dilakukan dengan sukses," tutur Strange.

"Ada orang-orang dengan sakit hati yang sangat parah sehingga membuatnya stres, dan orang seperti itulah yang dapat disembuhkan dengan prosedur ini,” pungkasnya.

Baca Juga: African Killifish, Ikan yang Bisa Jadi Kunci Perlambatan Penuaan Manusia

Selain dengan menggunakan obat anestesi, cara lain yang diklaim efektif untuk untuk menyembuhkan patah hati adalah dengan menyibukkan otak agar tidak memikirkan objek penyebab patah hati.

Helen Fisher, seorang peneliti antropologi biologis yang telah menghabiskan empat dekade meneliti efek cinta pada otak manusia, menambahkan bahwa otak manusia merasakan patah hati sama seperti merasakan sakau.

“Setelah mempelajari orang-orang patah hati, kami menemukan aktivitas daerah otak yang berasosiasi dengan obsesi dan keinginan untuk mengonsumsi sesuatu secara berlebih, dan juga aktivitas pada nucleus accumbens, yang berhubungan dengan rasa kecanduan seperti saat berjudi dan mengonsumsi obat-obatan terlarang," tutur Fisher.

Baca Juga: 7 Kode Daur Ulang Plastik dan Artinya

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x