Cek Fakta: Gus Yaqut Dikabarkan Tak Lagi Anggakan Dana untuk Pesantren se-Indonesia

23 Januari 2021, 15:32 WIB
Menteri Agama RI baru yang dipilih oleh Presiden Jokowi (kiri), Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut (kanan). /Instagram @gusyaqut

PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang mengklaim bahwa Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut tak lagi mengalokasi anggaran dana untuk pesantren se-Indonesia.

Anggota Komisi VII DPR Bukhori Yusuf juga menyesalkan kebijakan baru dari Gus Yaqut tersebut.

Namun berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Jabar Saber Hoaks, Sabtu, 23 Januari 2021, narasi yang mengklaim Gus Yaqut tak lagi anggarkan dana untuk pesantren se-Indonesia adalah keliru atau salah.

Narasi tersebut beredar luas di tengah masyarakat melalui pesan berantai WhatsApp. Salah satu media online yang merilis kabar tersebut adalah www.media-umat.com dan berikut adalah narasi lengkapnya:

Baca Juga: Cek Fakta: Kemnaker Dikabarkan Akan Beri Dana Bantuan Rp3 Juta per Orang, Ini Faktanya

"Menag Yaqut Cholil Tak Lagi Anggarkan Dana untuk Pesantren, DPR Ungkap Kekecewaan.

Media - umat- Anggota Komisi VII DPR RI Bukhori Yusuf menyesalkan kebijakan Menteri Agama (Menag)"

Faktanya, Gus Yaqut justru telah menyampaikan komitmennya untuk memberikan afirmasi terhadap pendidikan pesantren se-Indonesia.

Tahun 2021, Kemenag diketahui telah menyiapkan sejumlah program untuk membantu penyelenggaraan pendidikan pesantren.

Baca Juga: Dua Sejoli Nekat Bercinta di Halte Kramat Raya, Kini Keduanya 'Dikejar' Pihak Kepolisian

"Sejumlah program afirmasi pesantren sudah kita siapkan di 2021. Kami menyebutnya sebagai program penguatan dan pengembangan pesantren," ujar Gus Yaqut.

"Program ini mencakup aspek akademik, kelembagaan, SDM, bahkan bantuan sarana prasarana," katanya.

Menag menjelaskan, penguatan SDM, antara lain akan dilakukan dengan memberikan program afirmasi bagi peningkatan kualifikasi akademik pengajar pesantren, khususnya Ma'had Aly (Kampus pesantren khusus untuk mendalami kitab kuning).

"Kami akan memberikan beasiswa pascasarjana bagi para dosen Ma'had Aly," ungkapnya.

Baca Juga: Kehidupan Sederhana Syekh Ali Jaber Diungkap Sang Adik: Tak Punya Mobil, Villa Mewah, Bahkan Rumah Pribadi

Afirmasi lainnya adalah pendampingan program sertifikasi bagi ustadz pesantren, utamanya mereka yang mengajar di Ma'had Aly, diniyah formal, dan mu'adalah. 

"Kami menargetkan ada 6.000 tenaga pendidik pesantren yang bisa menerima manfaat beasiswa atau sertifikasi ini," ujar Gus Yaqut.

Penguatan SDM, lanjut Menag, akan berdampak juga pada aspek penguatan kelembagaan pesantren. Kemenag akan melakukan pendampingan terhadap proses akreditasi Ma'had Aly hingga sampai pada tingkat Mumtaz atau "A". 

Untuk diketahui, saat ini ada 60 Ma'had Aly di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 52 di antaranya sudah terakreditasi, baik Maqbul (C), Jayyid (B), atau Mumtaz (A). 

Baca Juga: Tewas Kehabisan Darah, Polisi Bekuk Dua Pelaku Penganiaya Pencuri Kambing di Jakarta Selatan

"Tahun ini kami targetkan ada 15 Ma'had Aly terakreditasi Mumtaz," ucapnya.

"Kami juga tengah mendorong pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri atau LAM, baik untuk Ma'had Aly maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri," katanya.

Afirmasi lainnya dalam bentuk peningkatan sarana prasarana. Kemenag telah menyiapkan bantuan untuk 1.500 pesantren, 116 pendidikan diniyah formal (PDF), 130 Satuan Pendidikan Muadalah, 70 Madrasah Diniyah Takmiliyah, dan 140 pendidikan Al-Quran.

"Bantuan sarana prasarana lainnya dalam bentuk pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium bagi pesantren," tutur Gus Yaqut.

Baca Juga: Doni Monardo Tak Sembunyikan Kabar Positif Covid-19, dr. Tirta: Cepat Sembuh Jenderal!

Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menambahkan, Kemenag juga telah mengalokasikan anggaran insentif buat ustadz pesantren sebesar Rp250.000. 

Untuk para santri ada dua jenis bantuan yang disiapkan. Pertama, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pesantren. 

"Kami sudah alokasikan anggaran lebih dari Rp162 miliar untuk 160.000 lebih santri," ucapnya.

Kedua, Program Indonesia Pintar (PIP) pesantren. "Ada sekitar Rp145 miliar yang dialokasikan untuk membantu lebih dari 188.000 santri," tuturnya.

Baca Juga: Sepekan Padat di Lapangan, Ketua Satgas Doni Monardo Positif Terpapar Covid-19

Oleh karena itu, kabar bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qouma tidak lagi menganggarkan dana untuk pesantren adalah keliru (manipulated content). 

Faktanya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan komitmennya untuk memberikan afirmasi terhadap pendidikan pesantren.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: JABAR SABER HOAKS

Tags

Terkini

Terpopuler