Cek Fakta: China dan Luhut Binsar Pandjaitan Dikabarkan Rencanakan Pembunuhan Massal kepada Pribumi

- 13 Januari 2021, 16:01 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Danau Toba, Sumatra Utara, Selasa, 12 Januari 2021.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi di Danau Toba, Sumatra Utara, Selasa, 12 Januari 2021. /Dok. Kemenko Kemaritiman dan Investasi/Kemenko Marves

PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang mengklaim China bekerja sama dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi.

Namun berdasarkan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Turn Back Hoax, Rabu, 13 Januari 2021, narasi yang mengklaim China bekerja sama dengan Luhut Binsar Pandjaitan untuk merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi adalah klaim yang keliru atau hoaks.

Narasi tersebut disebarkan oleh pemilik akun Facebook Bunda Khumairah dengan narasi seperti berikut:

Baca Juga: Cek Fakta: Rizieq Shihab Dikabarkan Surati Jokowi Agar Kasusnya Dihentikan, Simak Faktanya 

"Astaqhfirullahalaziim..semoga kita semua selalu dlm lindungan Allah swt!!Aamiin"

Akun Facebook Bunda Khumairah juga mengunggah sebuah foto yang di dalamnya terdapat sebuah berita berjudul "Menteri Australia: Alat Tes Corona Asal China Berbahaya" dan terdapat tulisan tambahan dengan narasi sebagai berikut:

"AWAS !!! China dibantu Luhut Sdh maumin 40 rb ton alat tes Corona RENCANA PEMBUNUHAN MASAL RAKYAT PRIBUMI

HATI2 TES COVID ASAL CHINA BEKERJA SAMA DGN LBP, RENCANA PEMBUNUHAN MASSAL UNTUK PRIBUMI, INI HIMBAUAN MENTERI AUSTRALIA, AGAR RAKYAT INDONESIA WAJIB MENOLAKNYA ATAU MELAWAN MAAF INI PENTING !! JGN DISEPELEKAN, WAJIB DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH RAKYAT INDONESIA"

Baca Juga: Hujan Lebat Guyur Desa Wonolelo Magelang, Tanah Longsor Sebabkan Seorang Warga Meninggal Dunia 

Faktanya, berdasarkan siaran pers No.SP-37/HUM/ROKOM/SET-MARVES/VI/2020 dari maritim.go.id bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia bekerja sama dalam mengoordinasikan  sumbangan alat-alat kesehatan sekitar 40 ton untuk pengendalian dan penangan wabah Covid-19 di Indonesia.

Alat-alat kesehatan tersebut diangkut dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada 26 Maret 2020.

Foto yang digunakan adalah Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton pada 17 Oktober 2019 yang menjanjikan akan meningkatkan pendanaan untuk organisasi ASIO (Australian Security intelligence Organization) yang kesulitan untuk memenuhi tuntutan dari undang-undang baru tentang intervensi asing, spionase, dan terorisme.

Baca Juga: Cek Fakta: Ratusan Santri Dikabarkan Pingsan Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Simak Faktanya 

Perlu diketahui, menurut data BKPM, investasi China ke Indonesia saat ini menempati posisi ke-2 di antara Singapura dan Jepang dengan realisasi Investasi dari US$ 2,4 Miliar pada tahun 2018, meningkat menjadi US$ 4,7 Miliar pada tahun 2019.

Menurut data dari General Administration of Custom China (GACC), nilai ekspor Feronikel (HS code 720260) dari Indonesia ke China adalah US$ 913 juta pada tahun 2018, meningkat menjadi US$ 2,2 Miliar pada tahun 2019 (meningkat 144,49% dari 2018 ke 2019).

Sedangkan Januari-April 2019 dari US$ 535 juta meningkat menjadi US$ 1,4 Miliar pada periode yang sama Januari-April 2020. Ekspor produk industri logam pun tetap bergeliat walau pada masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bersyukur Diajak Jokowi untuk Divaksinasi, Raffi Ahmad: Terima Kasih Kepercayaannya, Pak 

Hubungan Indonesia dan China bahkan tak terbatas dalam sektor ekonomi, baru-baru ini keduanya bekerja sama dalam hal vaksin Covid-19. Selain itu, Indonesia juga menerima bantuan dari China untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

Melihat dari penjelasan tersebut, tangkapan layar China dan Luhut bekerja sama merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi dengan 40.000 ton alat test Covid-19 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan (misleading content).***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x