Cek Fakta: Tempo Dikabarkan Berhasil Ungkap Data Kematian Akibat Vaksin Sinovac yang Disembunyikan

- 25 Januari 2021, 19:37 WIB
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatan Puskesmas Ulee Kareng di Banda Aceh. /ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas medis memperlihatkan vaksin Covid-19 Sinovac untuk diberikan kepada tenaga kesehatan Puskesmas Ulee Kareng di Banda Aceh. /ANTARA FOTO/Irwansyah Putra /

Namun, jika dilakukan penelusuran melalui Google Search dengan memasukkan kata kunci "data kematian vaksin Sinovac", hasilnya adalah berita tentang pernyataan Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Komnas KIPI menyampaikan, sepekan usai penyuntikkan perdana yang melibatkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, mereka belum menemukan efek samping serius yang terjadi usai vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Jadi Komisaris Independen PTPN, Dandhy Laksono: Sungguh 'Kotoran Gigi'

Hingga 19 Januari 2021, Komnas KIPI diketahui telah menerima sebanyak 28 laporan kasus efek samping akibat penyuntikkan vaksin Covid-19 produksi China tersebut.

Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari menjelaskan, sebagian besar efek samping dari vaksin Covid-19 yang telah dilaporkan masih dalam tahap yang dapat disembuhkan.

"Jadi pegal, nyeri tempat suntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, perubahan nafsu makan, semua menunjukkan gejala yang sebagian besar tidak perlu pengobatan, ada yang diberi obat, ada yang diobservasi," ucapnya. dalam dialog virtual yang disiarkan di Youtube FMB9ID_IKP.

Baca Juga: Jonathan Christie Masuk dalam Rombongan yang Pulang Duluan Ke Tanah Air

"Namun Alhamdulillah, mereka semua berakhir dengan happy ending, sehat. Kemudian sampai saat ini kami pantau aman," sambungnya.

Dia menyampaikan, tubuh manusia memang pada awalnya akan mengenali vaksin sebagai sebuah benda asing dan reaksi yang ditimbulkan masing-masing orang pun akan berbeda-beda di tahap ini.

Kendati begitu, sejumlah efek samping vaksin Sinovac sebelumnya juga telah dilaporkan dan tercatat dalam uji klinis di Bandung serta dalam beberapa jurnal.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x