Spesies Hewan Baru Berkaki 4 Dikabarkan Telah Ditemukan di Tempat Kecelakaan Nuklir Chernobyl, Benarkah?

- 3 Februari 2021, 12:21 WIB
Spesies hewan baru berkaki empat yang dikabarkan telah ditemukan di Chernobyl.
Spesies hewan baru berkaki empat yang dikabarkan telah ditemukan di Chernobyl. /Daily Mail

 

 

 

PR BEKASI - Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim telah muncul spesies hewan baru di Chernobyl, Ukraina yang merupakan tempat kecelakaan pembangkit listrik tenaga listrik terbesar di dunia beberapa puluh tahun yang lalu.

Kemunculan hewan aneh berkaki empat ini viral setelah sebuah iklan online tentang dampak dari bencana reaktor nuklir Chernobyl 1986 di Ukraina itu bertebaran di Internet.

Iklan tersebut menyatakan: "Ada Spesies Hewan Baru yang Mengambil Alih Chernobyl"

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Snopes, Rabu, 3 Februari 2021, narasi yang mengklaim telah muncul spesies hewan baru di Chernobyl adalah keliru atau hoaks.

Tangkapan layar iklan online yang menyebutkan spesies hewan baru ditemukan di Chernobyl.
Tangkapan layar iklan online yang menyebutkan spesies hewan baru ditemukan di Chernobyl. Snopes

Baca Juga: Disebut Tak Menghargai Barbie Kumalasari, Galih Ginanjar: Dia kan Maunya Seperti Kakak Adik

Faktanya, gambar clickbait dalam iklan tersebut tidak menjelaskan soal "spesies hewan baru" yang "mengambil alih di Chernobyl".

Setelah diklik, iklan tersebut menayangkan sebuah Artikel yang memiliki 30 halaman dan tidak menyebutkan sama sekali tentang foto itu.

Hewan itu diketahui adalah beruang Andes (tidak berambut) bernama Dolores. Pada 5 November 2009, Dolores dan dua beruang lainnya mengidap sejumlah penyakit salah satunya adalah "kebotakan".

Baca Juga: Kontroversi Bupati Terpilih Ternyata WN AS, Bawaslu: Ini Mencederai Sistem Perpolitikan Indonesia

Beruang ini adalah hewan asli dari pegunungan Andes di Ekuador, Peru, dan Bolivia Utara.

Dolores, dan dua beruang lainnya bernama Bianca dan Lolita juga mengalami gatal-gatal, oleh karena itu para penjaga hewan tersebut mengoleskan salep khusus untuk kulit mereka secara rutin.

Kelainan kebotakan pada beruang Andes ini tidak hanya terdapat di Kebun Binatang Leipzig, Jerman, namun beberapa kebun binatang lain di Eropa dan benua lainnya memiliki masalah yang serupa.

Baca Juga: Romatis! Perempuan Ini buat ‘Jurnal Cinta’ untuk Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke Pacarnya dan Viral di Medsos

Direktur International Bear Foundation, Gerard Baars mengatakan, dia belum pernah melihat kondisi seperti itu sebelumnya.

"Saya hampir tidak percaya itu adalah beruang, meskipun saya selalu mengurusi beruang setiap harinya," ucapnya.

Gambar pada iklan clickbait tersebut diduga dipilih karena pernyataan Baars yang menyebut dirinya tidak tahu kalau itu beruang.

Baca Juga: Ramalan Percintaan 4 Zodiak Februari 2021, Pisces Biarkan Orang Lain Masuk dalam Hidupmu

Pembaca yang melihat iklan tersebut pun kemungkinan besar tidak akan mengira bahwa hewan itu adalah beruang. Naasnya, Dolores telah dinyatakan meninggal pada tahun 2011 silam.

Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa hewan tersebut bukanlah spesies baru yang mengambil alih Chernobyl.

Perlu diketahui, Chernobyl adalah pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina yang merupakan tempat kecelakaan nuklir terbesar di dunia yang terjadi pada tanggal 26 April 1986.

Baca Juga: Taklukan West Brom, Sheffield Kembali Berikan Kejutan di Awal Februari

Tes rutin yang dilakukan oleh petugas di pembangkit listrik pada waktu itu berujung bencana ketika seorang petugas melakukan kesalahan, dan dua ledakan besar akhirnya terjadi.

Ledakkan tersebut menghancurkan atap seberat 1,000 ton dan melepaskan radiasi 4,000 kali lebih banyak daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Setidaknya 28 orang meninggal akibat terpapar radiasi ekstrem dari ledakan tersebut. Tak hanya itu, ribuan orang menunjukkan tanda-tanda efek samping akibat terpapar radiasi seperti kanker dan gangguan kesehatan lainnya serta dinyatakan meninggal setelahnya.

Baca Juga: Bupati Terpilih di Indonesia Ternyata Warga Negara Amerika, Ferdinand Hutahaean: Ini Kesalahan yang Fatal

Populasi hewan di Chernobyl juga meningkat pesat sejak ledakan itu karena berkurangnya gangguan dari manusia yang sudah meninggalkan lokasi tersebut.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa Chernobyl tidak akan bisa dihuni oleh manusia setidaknya selama 20.000 tahun ke depan.

Walaupun tingkat radiasi di Chernobyl beribu-ribu kali lipat dari bom Hiroshima, berbagai macam spesies hewan seperti serangga, bakteri, dan fauna telah berkembang pesat.

Baca Juga: Sebut Kudeta AHY Ancaman Demokrasi, PKS Dukung Demokrat Bongkar Dalang dan Anggotanya ke Publik

Kamera yang dipasang oleh proyek TREE (Transfer Exposure Effects) yang dipimpin oleh Pusat Ekologi dan Hidrologi Inggris mengungkapkan bahwa tingkat fauna sangat melimpah di seluruh zona Chernobyl.

Namun hewan yang terkena efek radiasi Chernobyl memiliki masa hidup yang lebih pendek, dengan kata lain mereka tidak hidup lama tetapi mampu berkembang biak dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk melawan dampak dari umur pendek mereka.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Snopes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x