Cek Fakta: Mahathir Mohamad Dikabarkan Minta Anak-anak Indonesia Tak Habiskan Waktu Belajar Halal-Haram

- 22 Februari 2021, 21:48 WIB
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad. /Instagram @cedetofficial

PR BEKASI - Baru-baru ini beredar narasi di media sosial yang mengeklaim bahwa mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memperingatkan anak-anak sekolah di Indonesia agar tidak menghabiskan waktunya untuk menghafal ayat-ayat Alquran.

Namun setelah dilakukan penelusuran fakta, narasi yang mengeklaim Mahathir Mohamad memperingatkan anak-anak sekolah di Indonesia agar tidak menghabiskan waktunya untuk menghafal ayat-ayat Alquran adalah keliru atau hoaks.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Senin, 22 Februari 2021, ternyata memang ditemukan jejak digital terkait kritik Mahathir Mohamad terhadap sistem pendidikan.

Narasi diunggah oleh pemilik akun Facebook Satrio Wudho dengan narasi lengkapnya sebagai berikut:

Baca Juga: Punya Harapan Besar ke Joe Biden, Mahathir Mohamad: Trump Tidak Tahu Apa-apa tentang Asia Tenggara

Baca Juga: Cek Fakta: Mahathir Mohamad Dikabarkan Sebut Pelajaran di Indonesia Terlalu Banyak Belajar Agama

Baca Juga: Sebut Banjir Jakarta Kesalahan Anies Baswedan, Faldo Maldini: Sekarang Minta Maaf Saja 

PELAN-PELAN anak-anak sekolah negeri di Indonesia akan tertinggal dalam penguasaan sains. Umurnya habis untuk ayat-ayat dan daoa, belajar soal haram, dosa, bidadari, menghitung pahala, mencari dalil, memikirkan akerat. Setelah kalah bersaing lalu memusuhi pemerintah dan mendirikan negara syariah sebagai solusinya..” ( Mahatir Muhammad )”.

Namun faktanya, kritik Mahathir Mohamad tersebut ditujukan kepada sistem pendidikan di negaranya, Malaysia dan bukan untuk Indonesia.

Tangkapan layar Mahathir Mohamad yang memperingati anak-anak Indonesia soal Alquran.
Tangkapan layar Mahathir Mohamad yang memperingati anak-anak Indonesia soal Alquran. Facebook Satrio Wudho

Kritikan tersebut disampaikan Mahathir Mohamad dalam acara makan malam tahunan almamater Sultan Abdul Hamid Collage (SAHC).

Saat itu, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa pendidikan Malaysia akan diperbaiki dengan mengurangi fokus pada pelajaran agama.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Terima Bantuan 5.000 Paket Sembako dari Presiden Jokowi untuk Korban Banjir 

Sistem pendidikan yang terlalu terfokus pada pelajaran agama akan membuat siswa tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan.

"Seseorang telah mengubah kurikulum di sekolah dan sekarang sekolah negara telah menjadi sekolah agama," kata Mahathir.

"Mereka belajar Islam dan tidak belajar yang lainnya. Akibatnya, mereka yang lulus tidak mahir dalam mata pelajaran yang dibutuhkan untuk mereka mencari pekerjaan, tapi mereka menjadi ulama yang cakap," sambungnya.

Menurut Mahathir, sistem pendidikan Malaysia banyak menghasilkan cendekiawan agama atau ulama.

Tapi, ketika terlalu banyak ulama, mereka selalu berbeda pendapat satu sama lain dan menyesatkan pengikutnya.

Baca Juga: Hapus Lima Hari Cuti Bersama 2021, Pemerintah 'Sisakan' Libur 12 Mei dan 24 Desember karena Hal Ini 

Karena itu, Mahathir ingin kurikulum sekolah diubah. Mahathir juga menekankan pentingnya kemahiran dalam bahasa Inggris.

"Tapi kita butuh menguasai seluruh mata perlajaran, karena jika kita ingin maju, rakyat Malaysia harus terdidik, bukan hanya membaca Alquran, tetapi juga bahasa lain. Jika kita tidak melakukan demikian, maka kita akan mundur," tutur Mahathir Mohamad.

Mahathir menegaskan akan tetap memberlakukan studi agama tetapi tidak sebanyak sebelumnya.

Mahathir mengatakan kemungkinan sekolah negeri Malaysia hanya akan memberlakukan dua atau tiga pertemuan mata pelajaran agama dalam sepekan.

Baca Juga: Tidak Ada Cuti Idul Fitri dan Natal Tahun Ini, Pemerintah Pangkas Cuti Bersama 2021 Jadi Hanya 2 Hari 

Perlu diketahui, ketika di dunia, mereka yang belajar untuk menghafalkan Alquran akan mendapatkan banyak manfaat termasuk mempercantik dirinya baik di dalam ataupun di luar, berikut adalah sejumlah manfaatnya:

1. Meningkatkan kesabaran
2. Pembawa berkah yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan akhirat
3. Hati dan jiwa diberi kedamaian
4. Selalu kembali kepada Allah SWT
5. Belajar menghadapi ego
6. Meningkatkan iman dan meleburkan kerasnya hati
7. Ingatan semakin kuat
8. Hidup lebih terorganisir

Oleh karena itu, narasi yang mengeklaim Mahathir Mohamad memperingatkan anak-anak di Indonesia agar tidak menghabiskan waktunya untuk menghafal Al-Quran adalah keliru atau hoaks.

Faktanya, pernyataan Mahathir Mohamad tersebut ditujukan kepada anak-anak sekolah negeri di Malaysia.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x