Network
PR BEKASI – Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim bahwa Habib Rizieq Shihab (HRS) mendapatkan penghargaan di Malaysia, sedangkan di Indonesia dihina-hina.
Narasi tersebut beredar luas di Facebook yang dibagikan akun bernama Aishah Kamaluddin Wijaya Kusuma pada 4 April 2021.
Namun setelah dilakukan penelusuran fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 9 April 2021, klaim bahwa HRS mendapatkan penghargaan di Malaysia dan dihina-hina di Indonesia adalah klaim keliru atau hoaks.
Baca Juga: Demi Cegah Tindakan Korupsi, Anies Baswedan Naikkan Pendapatan ASN Pemprov Jakarta?
Akun tersebut menyertai narasi itu dengan sebus video singkat berjudul “PENGHARGAAN KEPADA IB HRS DI MALAYSIA | Habib Rizieq Dapat Piala Ulama Moeslim Choice Award”.
Unggah klaim tersebut telah mendapatkan 94 reaksi, 85 komentar, dan 7 kali dibagikan ulang oleh pengguna Facebook lainnya.
Adapun narasi yang akun tersebut bagikan adalah sebagai berikut:
“Di Malaysia dapat penghargaan di tanah airnya dapat penghinaan.. emas tetap emas, di Rohingya, jangankan Muslim yang non Muslim pun dia bantu, HR5 ulama ku, semoga Allah sell melindungi beliau”
Faktanya, penghargaan Moeslim Choice Award berlangsung bukan di Malaysia melainkan diselenggarakan di Indonesia.
Moeslim Choice Award yang dimaksud dalam video itu diselenggarakan di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada 2018.
Saat itu HRS diwakilkan oleh menantunya, Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman lantaran dulu HRS masih bermukim di Mekkah, Arab Saudi.
HRS mendapatkan penghargaan untuk kategori Ulama Award beserta sejumlah pendakwah terkemuka lainnya.
Selain HRS, ada beberapa pendakwah lain yang turut menyabet penghargaan Ulama Award antara lain Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Haikal Hassan, dan Ustazah Munifah Syanwani.
Sebagai informasi, Moeslim Choice Award adalah ajang pemberian penghargaan kepada sejumlah tokoh yang dinilai memberikan inspirasi, sumbangan besar dan signifikan terhadap perkembangan Islam, kehidupan berbangsa dan bernegara, baik di lingkup daerah, nasional hingga global.
Dengan demikian, klaim bahwa HRS mendapatkan penghargaan di Malaysia dan dihina-hina di Indonesia adalah hoaks dan termasuk kategori konten yang menyesatkan.
Konten yang menyesatkan adalah penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.***
