Network
PR BEKASI - Belakangan ini kabar yang menyebutkan bahwa radiasi ponsel, terutama smartphone, bisa menyebabkan penyakit kanker kian santer di media sosial.
Apalagi jika ponsel tersebut diletakan di dekat kepala pada saat tidur, maka efek radiasi bisa jauh lebih berbahaya.
Radiasi yang muncul dari ponsel tersebut diklaim akan terserap oleh otak, sehingga dapat menyebabkan kanker otak.
Baca Juga: Dikecam usai Membuat Minuman Smoothie dari Ari-ari Bayinya, Model Ini Ungkap Pembelaannya
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com pada Sabtu 24 April 2021 dari akun Instagram @kemenkominfo yang mengatakan bahwa hal itu adalah mitos atau hoaks.
Menurut Kominfo, asumsi ini telah terbantahkan dari beberapa hasil penelitian.
Penelitian tersebut diikuti oleh 420.000 pengguna ponsel selama 20 tahun.
Baca Juga: Pencarian Dinilai Sulit, Hilangnya KRI Nanggala 402 Disebut Mengingatkan pada Kecelakaan Kapal Selam Kursk
Dalam penelitian itu, para peneliti tidak menemukan hubungan antara ponsel dan tumor otak alias tidak ada bukti ilmiah risiko kanker meningkat akibat penggunaan ponsel.
Berdasarkan Cancer Research UK, bahwa radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang dipancarkan dan diterima oleh ponsel bersifat non-ionisasi dan sangat lemah.
Energi non-ionisasi ini juga tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA.
Baca Juga: Ungkap Pengalamannya saat Naiki KRI Nanggala-402, Syahrial Nasution: Semoga Tuhan Lindungi Mereka
Inilah mengapa pengguna ponsel tidak terbukti secara langsung menyebabkan kanker.
Sampai saat ini, ponsel sebabkan kanker atau tumor otak masih menjadi kontroversi.
Lalu apa saja yang menjadi kekhawatiran masyarakat saat ini bahwa radiasi ponsel bisa menyebabkan kanker atau masalah kesehatan lainnya?
Baca Juga: Persatuan Dukun Nusantara Ikut serta Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402: Kita Dobrak Pintu Arsy
1. Karena adanya smartphone yang memancarkan energi radio frekuensi.
2. Jumlah penggunanya semakin lama semakin meningkat sangat cepat.
3. Dan jumlah frekuensinya pun semakin lama juga semakin meningkat.***
