Baca Juga: Pengemudi Ojek Online Jual Helm Demi 5 kg Beras, Imbas Pandemi Virus Corona
Thomas Djamaludin mengatakan, video itu disunting ke beberapa versi dengan narasi berbeda.
"Itu sudah dimodifikasi, itu editan. Karena, saya sudah dapat informasi bahwa ada versi bahasa Inggrisnya," kata Thomas Djamaludin.
"Saya terima informasi pertama kali video yang sama di Merauke, kemudian ada lagi yang mengirim video yang sama di Aceh, ada lagi yang mengirim dengan video yang sama di Jawa Timur, macam-macam," tutur Thomas Djamaludin.
Ia menjelaskan, benda yang terlihat dalam video itu bukan meteor, melainkan sampah antariksa yang jatuh ke bumi.
Thomas Djamaludin memastikan, sampah antariksa tidak jatuh di wilayah Indonesia.
Menurut dia, sampah antariksa biasanya material bekas roket peluncur satelit. Setelah sekian lama, benda itu menjadi sampah antariksa dan masuk ke atmosfer.
"Itu sampah antariksa yang jatuh di suatu tempat, bukan di Indonesia. Tapi saya belum menemukan kejadian persisnya di mana," ujarnya.
Thomas menyebut, benda itu akan terbakar dan pecah ketika berada di ketinggian sekira 120 kilometer di atas Bumi.
Serpihan-serpihan yang terbakar di sekitar obyek juga menguatkan bukti bahwa benda yang jatuh adalah sampah antariksa.***