Cek Fakta: Desa-desa di Jawa Tengah Dikabarkan Akan Lockdown Akibat Warga yang Meninggal Mendadak

- 2 Juli 2020, 16:58 WIB
ILUSTRASI karantina, isolasi.*
ILUSTRASI karantina, isolasi.* /PIXABAY/

PR BEKASI - Beredar kabar di platform media sosial Facebook yang menyebut bahwa sejumlah desa di Kecamatan Eromoko, Wonogiri, Jawa Tengah akan menerapkan kebijakan lockdown.

Kabar tersebut juga mengklaim bahwa ada salah satu warga di daerah tersebut yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona.

Berdasarkan laporan dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com pada Rabu, 1 Juli 2020, klaim tersebut merupakan informasi salah atau keliru.

Baca Juga: Detik-detik Wanita Melahirkan Bayi Sambil Berdiri di Parkiran Rumah Sakit 

Sebelumnya, kabar tersebut sudah menyebar ke berbagai media sosial. Bahkan, sebagian warga Wonogiri juga penasaran dan banyak yang menanyakan terkait hal tersebut.

Camat Eromoko, Wonogiri, Danang Erawanto membantah adanya desa di wilayah tersebut yang menerapkan lockdown.

Terkait salah satu warga yang dikabarkan meninggal mendadak karena terpapar Covid-19 adalah benar.

Warga yang berinisial S (58) meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Covid-19 pada Jumat, 26 Juni 2020.

Baca Juga: Diduga Kubur Janin Bayi Hasil Hubungan Gelap, Dua Sejoli Digeladang Polisi 

Berdasarkan penelusuran tim Gugus Tugas, yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari Surabaya.

Ketika pulang dari Surabaya, S belum berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) ataupun orang dalam pemantauan (ODP).

Selain terkonfirmasi positif Covid-19, S juga memiliki penyakit penyerta.

Terkait adanya temuan kasus itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo kembali menegaskan bahwa di daerah tersebut tidak menerapkan kebijakan lockdown.

Baca Juga: Penggunaan Kantong Plastik di Jakarta Resmi Dilarang, Pedagang dan Rakyat Kecil Menjerit  

“Kalau di media sosial tersebar kabar seperti itu boleh saja. Tetapi media sosial hanya pemberitaan yang berbasis keinginan. Memang warga ada yang panik, tetapi sudah bisa dikondisikan,” kata Joko pada Jumat, 26 Juni 2020.

Penyebaran virus corona yang masif dan sulit dideteksi, membuat kita semua harus lebih waspada. Joko mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Sejauh ini, kebijakan untuk mengatasi wabah ini adalah melakukan rapid test, pembatasan fisik (physical distancing), dan kebijakan-kebijakan lain.

Baca Juga: Bayangan dari Tetangga Banyak Terlihat, Berikut 10 Fenomena Astronomi di Bulan Juli 2020 

Sebelumnya, banyak pakar menyarankan agar pemerintah melakukan lockdown atau penutupan wilayah.

Beberapa daerah sempat menimbang opsi tersebut, tapi presiden menegaskan bahwa kebijakan lockdown itu mutlak menjadi kewenangan pemerintah pusat.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x