Fakta atau Hoaks: Menahan Napas Disebut Bisa Mengetahui Tubuh Terinfeksi Covid-19 atau Tidak

- 13 September 2020, 08:36 WIB
ilustrasi menahan nafas. /Pixabay
ilustrasi menahan nafas. /Pixabay /

PR BEKASI - Beredar kabar di media sosial yang menyebutkan bahwa dengan hanya menahan napas seseorang bisa mengetahui apakah mengidap Covid-19 atau tidak.

Informasi ini disebarkan oleh salah satu pemilik akun Facebook Imad Abu Sombul dalam video yang diunggahnya pada Selasa, 1 September 2020.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan fakta yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs AFP Fact Check, klaim bahwa dengan hanya menahan napas bisa mengetahui apakah mengidap Covid-19 atau tidak adalah klaim yang salah atau hoaks.

Baca Juga: Rekomendasi Olahraga Akhir Pekan yang Wajib Dicoba, Bisa untuk Hilangkan Stres dan Depresi

Berikut narasi lengkap unggahan tersebut:

"Jika Anda bisa menahan napas sesuai waktu perpindahan titik merah dari A ke B, maka Anda bisa bebas dari Corona."

"Bernafas, rileks, bernapas."

Faktanya, World Health Organization (WHO) mengatakan kepada AFP Fact Check bahwa teknik tersebut tidak akan memberitahu Anda jika Anda mengidap Covid-19.

Baca Juga: Cocok Dilakukan Saat Pandemi, Peneliti Sebut Yoga Ampuh Bisa Turunkan Depresi

"Tampaknya ini adalah aplikasi sederhana yang hanya mengukur waktu nafas seseorang. Orang dengan penyakit paru-paru (akibat merokok, polusi, asma PPOK atau infeksi paru bukan hanya Covid-19) tentu akan lebih sulit melakukannya," kata WHO melalui email.

"Aplikasi ini tidak berbahaya, tetapi kurang informatif, hanya dapat mengukur udara kasar yang terdapat pada paru-paru," katanya menambahkan.

Peter Waweru, seorang ahli paru-paru di Nairobi, Kenya, juga membantah klaim tersebut, dirinya menyebutkann bahwa tes pernapasan tidak dapat menjadi alat uji untuk mengetahui ada tidaknya virus tersebut di dalam tubuh.

Baca Juga: Update Harga Emas Minggu 13 September, Akhir Pekan Kembali Merangkak Naik Hingga Tembus Rp1.070.000

"Ini sama sekali tidak akurat. Pernafasan tidak dapat digunakan untuk menguji Covid-19. Paru-paru dapat mengalami banyak infeksi dan tes pernafasan saja tidak cukup untuk menentukan apakah seseorang mengidap Covid-19 atau tidak," ucapnya.

"Kami telah melihat orang-orang yang paru-parunya belum terinfeksi virus namun mereka dinyatakan positif Covid-19," katanya.

Rumah sakit India juga menolak klaim video tersebut, Amba Lal Salve, seorang petugas medis di Rumah Sakit Ananta, India, mengatakan kepada AFP Fact Check bahwa lembaga tersebut tidak ada kaitannya dengan pesan di dalam video tersebut.

Baca Juga: Demi Visi Indonesia Poros Maritim 2045, Kemenko Marves Beberkan Fakta Potensi Laut Indonesia

Termasuk semua informasi Rumah Sakit Ananta, nomor telepon dan harga tes Covid-19 pada video tersebut.

"Video itu bukan milik rumah sakit kami dan kami tidak tahu siapa yang membuatnya," ucap Salve.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah