Virus Corona Ancam Perekonomian Indonesia, La Nyalla Bahas dengan Kadin Provinsi se Indonesia

20 Februari 2020, 16:03 WIB
ILUSTRASI pergerakan pertumbuhan ekonomi.* /Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, membahas dampak wabah virus Corona terhadap sektor perdagangan dan perindustrian pada hari Rabu, 19 Februari 2020.

Dikutip dari situs berita Antara oleh pikiranrakyat-bekasi.com, dalam pembahasan tersebut, La Nyalla turut mengundang Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) seluruh provinsi di Indonesia.

“Belum selesai kita menghadapi pelambatan ekonomi global, kita sudah dihadapkan dengan kenyataan adanya ancaman virus Corona di China dan sebagian negara, yang pasti berdampak pada sektor ekonomi global,” ujar La Nyalla.

Baca Juga: SAFEnet Kecam Dedy Susanto Intimidasi Terduga Korban Kekerasan Seksual dengan UU ITE

Menurut La Nyalla yang mengutip studi Bank Dunia, Tiongkok mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi satu persen dan Indonesia terancam terkena damak penurunan pertumbuhan sebesar 0,3 persen.

“Ini tidak main-main, kalau ini benar-benar terjadi, maka pertumbuhan ekonomi kita akan menurun di kisaran angka 4,8 persen, ini pekerjaan bersama, mari konsentrasi menjaga pertumbuhan ekonomi dan menghindarkan negara ini dari krisis akibat dampak situasi global,” tutur La Nyalla.

Untuk memperkuat perekonomian Indonesia yang ditakutkan akan melemah, La Nyalla menyarankan tiga hal kepada para Kadin provinsi.

Baca Juga: Nadiem Makarim Wujudkan Pembayaran SPP Lewat Gopay, Begini Menurut Pengamat Teknologi

Yang pertama adalah melakukan konsolidasi kekuatan antarpengusaha yang menjadi anggota Kadin di provinsinya masing-masing.

Yang kedua adalah menjaga hubungan dan komunikasi yang harmonis dengan kepala daerah.

“Karena dengan itu, kita bisa melakukan langkah antisipasi pelambatan ekonomi bersama-sama antara pengusaha dan kepala daerah,” ujar mantan Ketua Kadin Jawa Timur itu.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Berkomitmen untuk Terus Kembangkan 113 Inovasi Baru di Wilayahnya

Yang ketiga, meningkatkan kemudahan berusaha di daerah.

“Kalau pertingkat kemudahan berusaha kita naik, akan lahir wirausaha baru di seluruh Indonesia dan ini menjaga pertumbuhan ekonomi kita,” ucapnya.

La Nyalla meminta seluruh Kadin provinsi untuk fokus dalam topik kemudahan berusaha di daerah.

Baca Juga: Mengenal Crossfit yang Digemari Ashraf Sinclair, Disebut Punya Tingkat Cedera Tinggi

Pada hari Rabu sore, diketahui bahwa kurs rupiah sedikit melemah seiring kekhawatiran dampak wabah virus Corona terhadap pasar perekonomian Indonesia.

Rupiah ditutup melemah tipis 0,01 persen menjadi Rp 13.695 per dolar AS.

Adapun hari sebelumnya, kurs rupiah menempati posisi Rp 13.694 per dolar AS.

Baca Juga: Manchester City Dilarang Tampil 2 Musim di Eropa, Pep Guardiola: Akhirnya Kebenaran Akan Terungkap

“Pasar mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi karena virus Corona, ini memberi sentimen negatif ke rupiah,” tutur Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures, di Jakarta pada hari Rabu, 19 Februari 2020.

Rupiah dibuka pada pagi hari dengan melemah di posisi 13.695 rupiah per dolar AS.

Sepanjang hari itu, mata uang rupiah bergerak di kisaran Rp 13.695 per dolar AS hingga Rp 13.715 per dolar AS.

Baca Juga: Manchester City vs West Ham, Kevin De Bruyne Kembali Jadi Aktor Kemenangan The Citizens

Hingga kini, akumulasi kasus virus corona yang terkonfirmasi mencapai 74.185 kasus.

Korban tewas akibat wabah virus itu mencapai 2.004 korban jiwa hingga akhir Selasa, 18 Februari 2020 lalu.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler