Saham Tesla Meroket, Elon Musk Salip Mark Zuckerberg Sebagai Orang Terkaya di Dunia

1 September 2020, 17:06 WIB
Pemimpin perusahaan Tesla dan SpaceX, Elon Musk. /AFP/Brendan Smialowski

PR BEKASI - Persaingan dalam daftar orang terkaya di dunia kian menarik untuk dibicarakan. Terbaru, harta kekayaan Elon Musk meningkat secara drastis baru-baru ini.

Jumlag tersebut terlihat dari kekayaan bersihnya yang tumbuh sebesar 76 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1,1 triliun tahun ini karena saham Tesla yang melonjak lebih dari 475 persen.

Elon Musk saat ini menjadi orang terkaya ketiga di dunia setelah melewati pendiri Facebook Mark Zuckerberg pada hari Senin lalu ketika saham Tesla sedang meroket tanpa henti setelah melakukan "Forward Stock Split".

Baca Juga: 70 Tahun Kemesraan Indonesia-Tiongkok, Sepakat Perkuat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Kesehatan

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Elon Musk sekarang telah bernilai 111,9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.63 triliun, sementara Zuckerberg bernilai 111,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.61 triliun.

Tesla merupakan tujuan favorit bagi para investor amatir di perusahaan perdagangan online, Robinhood Financial pada bulan lalu, hampir 40.000 akun Robinhood menambahkan saham Tesla dalam kurun waktu empat jam.

Nilai pasar Tesla sekarang adalah 454 miliar dolar AS yang telah melebihi raksasa ritel Walmart Inc., sebagai perusahaan terbesar di AS berdasarkan pendapatan.

Minggu lalu, Elon Musk bergabung dengan Zuckerberg, Jeff Bezos dari Amazon.com Inc., dan Bill Gates di klub centibillionaire saat saham teknologi sedang naik.

Baca Juga: Ramai Berita Adly Fairuz Cucu Ma’ruf Amin, Jubir: Masih Ada Hubungan Keluarga, Tapi Bukan Cucu

Laju akumulasi kekayaan Elon Musk dan orang terkaya di dunia lainnya berbanding terbalik dengan keadaan ekonomi yang dihadapi seluruh negara di dunia selama pandemi Covid-19 ini.

Pertumbuhan ekonomi telah merosot tajam sejak pandemi dimulai, banyak perusahaan yang meliburkan pegawai-pegawainya dan permintaan konsumen pun ikut menurun.

Hal ini berdampak besar pada pekerja pabrik yang berupah rendah karena pekerjaannya biasanya lebih rentan terhadap PHK guna menekan penyebaran Covid-19 ini.

Tentu peningkatan pendapatan yang berlebihan ini memicu tanggapan keras dari banyak politisi dan kritikus di sayap kiri.

Baca Juga: Redam Ancaman Resesi, Jokowi Tekankan 34 Gubernur untuk Cepat Realisasi APBD

Senator AS Bernie Sanders bulan ini memperkenalkan undang-undang untuk mengenakan pajak "perolehan kekayaan yang ekstrem" selama pandemi.

Bernie Sanders mengungkapkan akan menggunakan pendapatan dari pajak ini untuk menutupi biaya pengobatan yang dikeluarkan Amerika selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan analisis oleh American for Tax Fairness and Institute for Policy Studies menggunakan data dari Forbes billionaires, mulai 5 Agustus lalu, 467 dari 650 milioner negara akan dikenai pajak.

Jalan Elon Musk masih panjang tentunya untuk menjadi orang terkaya di dunia, yang saat ini ditempati oleh Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Bloomberg

Tags

Terkini

Terpopuler