Optimis Surabaya Tidak Akan Terdampak Resesi, Tri Rismaharini: Kita Masih Bisa Bertahan!

2 September 2020, 10:16 WIB
Wali Kota Surabya, Tri Rismaharini. /Instagram @tri.rismaharini/

 

PR BEKASI - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memiliki strategi agar kota Surabaya, Jawa Timur, terhindar dari resesi akibat daya beli atau konsumsi yang tengah menurun dampak pandemi COVID-19.

"Saya tidak mau ada perpanjangan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) lagi. Karena kita akan lakukan new normal atau tatanan baru," ujar Risma usai meninjau Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 2 September 2020.

Dengan tidak ada perpanjangan PSBB tahap III, Tri Rismaharini berharap para pelaku usaha bisa mulai beroperasi kembali. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Sempat Dikira Asteroid Jatuh, Ternyata Satelit NASA Berusia 56 Tahun Terbakar dan Jatuh ke Bumi

Tri Rismaharini menilai, jika PSBB terus dilakukan maka akan membuat para pelaku usaha menjadi gulung tikar.

Selain itu, Tri Rismaharini juga mengatakan, hingga tahun 2020, perkembangan ekonomi di Kota Surabaya masih bisa dikatakan positif.

"Itulah kenapa kemarin hasil data penelitian evaluasi Surabaya itu kita di titik masih bisa bertahan di positif nanti InsyaAllah di akhir tahun. Kenapa? kalau aku kemarin terlambat sedikit ya nyungsep (terpuruk) beneran yang punya perusahaan, yang punya usaha," ujar Tri Rismaharini.

Baca Juga: Keindahan Langit Sepanjang September, Ini Waktu yang Tepat Menikmati Planet di Malam Hari

Lebih lanjut, Tri Rismaharini juga mengatakan, jika pelaku usaha menggunakan modal usahanya untuk kebutuhan sehari-hari keluarga, hal itu semakin menambah beban ekonomi pelaku usaha hingga bisa gulung tikar.

Hal itu menjadi alasan melalui berbagai pertimbangan tidak memperpanjang PSBB.

"Kalau sudah modal dipakai makan, bagaimana dia (pelaku usaha) bisa bangkit lagi, kecuali kalau dia dapat insentif, tunjangan, atau bantuan. Makanya kemarin aku beranikan, kesehatan kita pantau benar-benar tapi yang untuk usaha boleh bergerak," kata Tri Rismaharini.

Baca Juga: Tinjau Wisata Hutan Bambu, Tri Adhianto: Akan Terus Kita Upgrade

Dengan itu, Tri Rismaharini memastikan Pemerintah Kota Surabaya memaksimalkan upaya menjaga ekonomi di Kota Pahlawan agar tetap positif.

Sementara itu, Tri Rismaharini berharap warga Surabaya tidak panik terhadap isu resesi. Sebab eknomi Surabaya pernah mampu bertahan dan positif pada tahun 1998 dan 2008.

Apalagi saat ini menurutnya, sekira 92 persen usaha di Surabaya tergolong ekonomi menengah, sehingga tidak terpengaruh dengan perekonomian global.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Bekasi Meningkat, Rahmat Effendi: Penyumbang Terbanyak dari Pabrik

"Pertumbuhan ekonomi kita di atas pertumbuhan nasional. Kenapa begitu? Karena 92 persen usaha di Surabaya itu ekonomi menengah. jadi tidak terpengaruh kepada perekonomian global," ujar Tri Rismaharini.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler