Dana PEN Hampir Rp700 Triliun Berjalan Lambat di Tahun 2021, Presiden Jokowi: Kita Harus Kejar-kejaran

- 27 Mei 2021, 18:45 WIB
Presiden Jokowi meminta PEN 2021 segera direalisasikan.
Presiden Jokowi meminta PEN 2021 segera direalisasikan. /YouTube/Sekretariat Presiden

PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa realisasi belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk tahun 2021 harus segera direalisasikan.

Pasalnya, Jokowi mengungkapkan bahwa realisasi anggaran belanja PEN pada tahun 2021 berjalan dengan lambat.

Selain itu, Jokowi menekankan bahwa anggaran PEN sebesar Rp699 triliun rupiah bukan hanya harus direalisasikan namun juga harus tepat sasaran.

Baca Juga: Injak Gas dan Rem demi PEN, Jokowi: Hati-hati, Jangan Semua Sektor Ekonomi Dibuka Langsung

"Karena kita harus kejar-kejaran, dan tepat sasaran agar ekonomi kita bisa bangkit kembali," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Kamis, 27 Mei 2021.

Menurutnya, anggaran belanja PEN berjalan dengan lambat diakibatkan karena dana PEN baru dicairkan sekitar 24,6 persen.

24,6 persen tersebut merupakan dana dari total keseluruhan anggaran yang tertera di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021.

Baca Juga: Percepat Ritme PEN, Pemerintah Resmi Berikan Insentif Relaksasi PPnBM Kendaraan Bermotor

"Serapan belanja PEN, pemulihan ekonomi nasional, juga masih rendah baru 24,6 persen. Sekali lagi, kecepatan tapi juga ketepatan sasaran," lanjutnya.

Jokowi juga mengatakan bahwa pada tahun ini, merupakan percepatan PEN yang dimana anggaran pemulihan ekonomi tersebut harus segera direalisasikan.

Namun selain itu Jokowi juga memperhatikan realisasi belanja anggaran dengan tetap melakukan sesuai dengan ketepatan, efektivitas, dan efesiensi penggunaan anggaran.

Pada kuartal II di 2021 ini, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) menargetkan bahwa anggaran tersebut harus mencapai 7 persen.

Baca Juga: Airlangga Hartanto Optimistis UU Cipta Kerja dan Program PEN Dorong Ekonomi Indonesia Kian Membaik

Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi pada empat kuartal terakhir selalu mengalami penurunan.

"Saya minta BPKP dan seluruh aparat pengawas intern pemerintah melihat betul, mencari penyebab lambatnya realisasi belanja anggaran ini. Ini ada apa? memberikan solusi, menawarkan jalan keluar untuk mengatasi masalah ini, ini tugas dalam mengawal belanja tadi lalu mengawal agar kementerian/lembaga dan pemda bisa merealisasikan belanjanya dengan cepat dan akuntabel," ungkapnya.

Ia lalu melanjutkan bahwa pada kuartal ke II di tahun ini belum mencapai angka 7 persen, melainkan masih diangka 4,5-5,5 persen.

"Target secara tahunan (year on year) untuk pertumbuhan ekonomi kita adalah 4,5-5,5 persen. Kalau ini (kuartal II) tidak ketemu angka 7 persen, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 2021 juga bisa jadi tidak tercapai," ucap Jokowi. ***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x