Saham Asia Tersandung Akibat Meningkatnya Ketegangan yang Terjadi di Hong Kong

- 27 Mei 2020, 14:02 WIB
SEORANG pria yang kenakan masker sedang berbicara melalui telepon genggamnya di depan layar yang memperlihatkan indeks Nikkei di luar pialan di Tokyo.*
SEORANG pria yang kenakan masker sedang berbicara melalui telepon genggamnya di depan layar yang memperlihatkan indeks Nikkei di luar pialan di Tokyo.* /Reuters / Athit Perawongmetha/

"S&P 500 tampaknya akan ditutup di atas 3.00 hingga akhir tajuk bahwa AS sedang mempertimbangkan serangkaian sanksi terhadap pejabat dan pebisnis Tiongkok jika Tiongkok meneruskan peraturannya mengenai Hong Kong," kata seorang analis di National Australia Bank seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Rencana Tiongkok untuk memberlakukan Undang-undang keamanan nasional di Hong Kong telah memicu kerusuhan besar pertama di pusat keuangan Asia sejak tahun lalu.

Selasa malam, raturan polisi antihuru-hara berjaga di sekitar badan legislatif Hong Kong untuk mengantisipasi aksi protes pada hari ini.

Namun, indeks dari 49 pasar saham dunia berdiri di dekat poin tertinggi dalam 2,5 bulan, setelah mengalami kenaikan 2.6 persen pada bulan ini dengan harapan pemulihan ekonomi di negara maju karena telah meringankan pembatasan sosial.

Baca Juga: Iman Brotoseno Resmi Jabat Dirut TVRI, Berikut Profil Singkatnya 

Data ekonomi yang diterbitkan pada hari Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen AS mendorong penjualan rumah baru mengalahkan harapan pada bulan Mei.

"Kami telah melihat tanda yang jelas dari meningkatnya ekspektasi dalam pemulihan ekonomi. Sekarang kita mulai melihat bukti dari berbagai stimulus yang mendukung ekonomi," kata Toshifumi Umezawa, seorang ahli strategi di Pictet.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x