Antisipasi Gelombang Kedua Virus Corona, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah

- 12 Juni 2020, 10:25 WIB
SEORANG karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.*/ANTARA
SEORANG karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.*/ANTARA /

PR BEKASI – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan pelemahannya.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I Jumat, 12 Juni 2020 IHSG turun 139,24 poin atau 2,86 persen ke level 4.715,51.

Dalam sesi I tersebut sebanyak 32 saham menguat, 242 saham melemah, dan 68 saham stagnan.

Baca Juga: Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing Kembali Dimulai, Jasa Marga Berlakukan Pengalihan Jalur

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 369,29 miliar dari 399,60 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu pada sesi II Kamis, 11 Juni siang menjelang petang IHSG turun 65,93 poin atau atau 1,34 persen ke level 4.854,75.

Dalam sesi II tersebut, sebanyak 137 saham menguat, 289 saham melemah, dan 134 saham stagnan.

Baca Juga: Akibat Krisis Pandemi Covid-19, Indonesia Tangguhkan 2 Bulan Dana Bagi Organisasi Internasional

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 9,53 triliun dari 8,9 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Sejalan dengan nasib IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut dibuka melemah.

Pada sesi I Jumat, 12 Juni pagi rupiah turun 40 poin atau 0,29 persen ke level Rp 14.060 per dollar AS dari sebelumnya Rp 14.020 per dollar AS.

Baca Juga: Ubah Usahanya untuk Produksi Face Shield dari Limbah Plastik, Pengusaha Genteng Raup Untung

Pelemahan yang terjadi pada IHSG dan rupiah saat ini disebabkan adanya kekhawatiran pasar mengenai gelombang kedua virus corona atau Covid-19.

“Kelihatannya pelaku pasar keuangan global mulai mengantisipasi resiko second wave penyebaran wabah karena pembuukaan ekonomi, seperti yang terjadi di AS dan beberapa negara lain,” ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah