Hal itu menjadi alasan melalui berbagai pertimbangan tidak memperpanjang PSBB.
"Kalau sudah modal dipakai makan, bagaimana dia (pelaku usaha) bisa bangkit lagi, kecuali kalau dia dapat insentif, tunjangan, atau bantuan. Makanya kemarin aku beranikan, kesehatan kita pantau benar-benar tapi yang untuk usaha boleh bergerak," kata Tri Rismaharini.
Baca Juga: Tinjau Wisata Hutan Bambu, Tri Adhianto: Akan Terus Kita Upgrade
Dengan itu, Tri Rismaharini memastikan Pemerintah Kota Surabaya memaksimalkan upaya menjaga ekonomi di Kota Pahlawan agar tetap positif.
Sementara itu, Tri Rismaharini berharap warga Surabaya tidak panik terhadap isu resesi. Sebab eknomi Surabaya pernah mampu bertahan dan positif pada tahun 1998 dan 2008.
Apalagi saat ini menurutnya, sekira 92 persen usaha di Surabaya tergolong ekonomi menengah, sehingga tidak terpengaruh dengan perekonomian global.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Bekasi Meningkat, Rahmat Effendi: Penyumbang Terbanyak dari Pabrik
"Pertumbuhan ekonomi kita di atas pertumbuhan nasional. Kenapa begitu? Karena 92 persen usaha di Surabaya itu ekonomi menengah. jadi tidak terpengaruh kepada perekonomian global," ujar Tri Rismaharini.***