Dipicu Kenaikan Dolar, Harga Emas Berjangka Anjlok ke Level Rp505.145 Per Ons

- 3 September 2020, 12:55 WIB
Ilustrasi Emas.
Ilustrasi Emas. /Antara

PR BEKASI – Harga emas berjangka mengalami penurunan secara tajam pada akhir perdagangan rabu (Kamis, 03 September 2020 pagi WIB) akibat tertekan kenaikan dolar Amerika Serikat.

Selain itu, rebound yang kuat di sektor manufaktur Amerika Serikat memicu harapan pemulihan yang cepat di ekonomi terbesar dunia yang dilanda virus Corona tersebut.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Antara, mengalami anjlok sebesar 34.2 dolar AS (Rp505.145) atau sekitar 1.73 persen menjadi ditutup pada 1.944,70 dolar AS (Rp28.723.880) per ons.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 7 Dibuka Hari Ini, Simak Cara Daftarnya

Sehari sebelumnya, harga emas berjangka naik tipis 0.3 dolar AS (Rp4.431) atau sebesar 0.02 persen menjadi 1.978,90 dolar AS (Rp29.215.732).

Harga emas berjangka menguat 3.7 dolar (Rp54.650) atau sebesar 0.19 persen menjadi 1.978,60 dolar (Rp29.224.594) pada senin, 1 September 2020, setelah melambung 42,3 dolar (Rp624.785) atau 2.19 persen menjadi 1.974,90 dolar (Rp29.169.944) pada Jumat, 28 Agustus 2020, dan jatuh 19.9 dolar (Rp293.929) atau 1.02 persen menjadi 1.932,60 dolar (Rp28.545.159) pada Kamis, 27 Agustus 2020.

“Faktor utamanya adalah dolar yang lebih kuat. Emas bergerak dalam arah yang sepenuhnya berlawanan dengan dolar hari ini,” kata Edward Meir yang merupakan seorang analis ED&F Man Capital Markets.

Baca Juga: Matangkan Strategi Lewat Simulasi, Sinisuka Ginting Raih Poin Pertama Kalahkan Shesar Hiren

Dia menambahkan angka pesanan pabrik di Amerika yang baik untuk Juli juga membebani logam mulia.

Dolar menguat sebesar 0.5 persen, pulih lebih lanjut dari level terendah lebih dari dua tahun di sesi terakhir.

Pesanan baru untuk barang-barang buatan AS pun meningkat lebih besar dari yang diperkirakan pada bulan juli, sementara dua manufaktur AS pada hari selasa menunjukkan aktivitas mengalami percepatan mendekati level tertinggi dua tahun pada Agustus dan meningkatkan optimisme mengenai pemulihan yang stabil.

Di sisi lain, penggajian (payrolls) swasta AS meningkat lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan Agustus, hal tersebut menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang melambat.

Baca Juga: Sempat Ditunda karena Berbeda Pandangan, Kini Pemerintah Siap Bahas dan Prioritaskan RUU PKS

“Sejauh menyangkut ekonomi, Anda mendapatkan sedikit kenaikan dalam data ekonomi, tetapi Anda tidak akan mendapatkan perubahan signifikan dalam ekonomi apa pun, tidak untuk waktu yang lama,” ucap Philip Streible, Kepala Analis Pasar Blue Line Futures, di Chicago.

Sekarang, investor fokus pada laporan klaim awal pengangguran Amerika pada hari kamis waktu setempat dan data penggajian non-pertanian pada hari jumat lalu.

Harga emas telah mengalami kenaikan sekitar 27 persen sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Pesawat Golden Eagle Tergelincir, Pilot Meninggal Dunia dan Dimakamkan di Madiun

Sementara itu, harga logam mulai lainnya, perak untuk pengiriman bulan Desember mengalami penurunan 1.25 dolar (Rp18.462) atau 4.36 persen menjadi ditutup pada 27.395 dolar (Rp404.633) per ons.

Platinum untuk pengiriman bulan Oktober turun sebesar 48.6 dolar (Rp717.838) atau 5.1 persen menjadi menetap pada 904.1 dolar (Rp13.353.864) per ons.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x