Sempat Optimis Bisa Bangkit dari Resesi, Kini Sri Mulyani sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Negatif

- 22 September 2020, 16:31 WIB
Foto Sri Mulyani
Foto Sri Mulyani /pikiran-rakyat

"Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September, sebelumnya untuk tahun ini minus 1.1 persen hingga positif 0.2 persen. Forecast terbaru September untuk 2020 di minus 1.7 persen hingga minus 0.6 persen," kata Sri Mulyani seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Selasa, 22 September 2020.

Dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi cenderung negatif di akhir tahun, Sri Mulyani mengatakan, pada kuartal III dan IV maka pertumbuhan ekonomi juga bakal tumbuh negatif.

Sebelumnya, Sri Mulyani selalu optimistis bila kuartal IV perekonomian Indonesia, masih bisa tumbuh positif.

Baca Juga: Penasaran dengan Jenis Kelamin Bayinya, Pria Ini Tega Tebas Perut Istrinya dengan Celurit

Meskipun begitu, pemerintah masih mengupayakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV mendatang, mendekati 0.

"Ini artinya negatif teritori kemungkinan akan terjadi pada kuartal III dan juga masih akan berlangsung kuartal IV, yang kita upayakan untuk bisa dekati 0 atau positif," ucapnya.

Berdasarkan komponen pendorong pertumbuhan ekonomi, untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan masih negatif pada kuartal III yaitu minus 3.0 persen hingga minus 1.5 persen. Sebelumnya di kuartal II, konsumsi juga minus 5.6 persen.

Baca Juga: Jelang Pergantian Musim, BNPB dan BMKG Peringatkan Puting Beliung pada 22-23 September 2020

Hanya komponen konsumsi pemerintah, yang diperkirakan masih positif 9.8 persen hingga 17 persen pada kuartal III. Sebelumnya di kuartal II, konsumsi pemerintah minus 6.9 persen.

Sementara itu, investasi diperkirakan akan mencapai minus 8.5 persen hingga minus 6.6 persen di kuartal III. B

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah