Jalankan Perintah Jokowi, Kemenperin Genjot Produksi Garam Rakyat untuk Keperluan Industri Tanah Air

- 11 Oktober 2020, 18:01 WIB
Ilustrasi petani garam sedang memanen.
Ilustrasi petani garam sedang memanen. /ANTARA

PR BEKASI – Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk melakukan pembenahan besar-besaran dan menyeluruh untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat.

Perintah tersebut ia sampaikan dalam Rapat Terbatas beberapa waktu lalu.

Dikutip oleh Pikiranrayat-Bekasi.com dari situs resmi Sekretaris Kabinet, Setkab.go.id pada Sabtu, 10 Oktober 2020, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyusun stategi untuk terus berupaya mendorong produksi garam rakyat yang sesuai dengan standar garam industri di tanah air.

Kebutuhan garam industri diproyeksikan akan terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Karena Cemburu, Suami Ini Tega Bawa Potongan Kepala Istri ke Polisi Sejauh 3 Kilometer 

“Kebutuhan garam pada 2020 mencapai 4.4 juta ton, dengan 84 persen dari angka tersebut merupakan kebutuhan industri manufaktur, ditambah adanya pertumbuhan industri existing 5-7 persen serta penambahan industri baru,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Agus menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lain dalam upaya peningkatan kualitas garam produksi dalam negeri.

Di antaranya melalui perbaikan metode produksi serta penerapan teknologi baik di lahan maupun di industri pengolahan garam.

“Badan Pengkajian dan Penerapan (BPPT) di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) telah mencanangkan beberapa program untuk dapat meningkatkan pemanfaatan garam lokal untu sektor industri,” jelas Menperin.

Baca Juga: Aksi Mengharukan Tertangkap CCTV, Mohamed Salah Bantu Tunawisma yang Sedang Dibuli dan Beri Rp2 Juta 

Selain itu, Agus mengungkapkan, program yang dimaksud antara lain implementasi teknologi garam dari rejected brine Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kemudian mendorong pabrik pemurnian garam rakyat menjadi garam industri.

“Ini telah dibangun di Gresik dengan kapasitas 40 ribu ton,” jelasnya.

Selanjutnya dilakukan perbaikan lahan penggraman dengan pembenahan lahan penggraman terintegrasi minimum 4 hektare.

“Pemerintah juga jga mendorong investasi pembangunan lahan garam industri di Nusa Tenggara Timur serta mendorong revitalisasi dan pengembangan pabrik garam farmasi oleh PT Kimia Farma,” katanya menambahkan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah