Baca Juga: Pemiliknya Ribut dan Bakar Ruangannya, Kucing Ini Selamatkan Diri dengan Melompat dari Jendela
Namun, menurut Fahri Hamzah, hal itu masih dalam lingkup krisis ekonomi kecil. Dia menganggap bahwa saat ini adalah krisis besar yang tidak tahu sampai kapan. Seharusnya yang dilakukan adalah dengan basis produksi dalam negeri dikembangkan.
“Dalam ekonomi bisnis-bisnis besar di dunia ini drop, perdagangan antarnegara turun. Kita harus intensifkan perdagangan antarpulau. Yang dahulunya kita impor dari luar negeri sekarang harus produksi sendiri,” ujar Fahri.
Menurutnya, saat ini pendapatan pedagang kecil menurun, pedagang besar harus menghidupkan, seperti UMKM dan koperasi. Perubahan yang dimaksud harusnya masif sehingga nanti pertumbuhan ekonomi yang berbasis di kota akan pindah ke desa dan sudah waktunya untuk mandiri.
“Ini saatnya kita mandiri, ini yang dikatakan Pak Jokowi dulu Revolusi Mental,” kata Fahri.
Baca Juga: Survei Tunjukkan Tingginya Ketakutan Berpendapat, Rocky Gerung: Dibanding SBY, Jokowi Lebih Otoriter
Fahri Hamzah mengatakan ini saatnya untuk bergerak cepat karena dunia sedang terpuruk, bahan pokok semuanya ada di Indonesia jadi bisa ambil ahli untuk di produksi sendiri.
Berdasarkan Bank Dunia, hanya ada lima Negara yang mampu bertahan dalam krisis pangan dan Indonesia masuk di dalamnya.
Karena, Indonesia adalah negara yang mempunyai domestik market dengan sebagai negara maritim, Pemerintah seharusnya memperhatikan itu.
“Pak Jokowi dan para Menterinya harusnya menggenjot dan menoleh ke laut,” ujarnya.***