Teror Bom Bukan Jihad, Atta Halilintar: Perang Saja Tak Boleh Rusak Tempat Ibadah, Ini Damai kok Ngebom Gereja

29 Maret 2021, 15:17 WIB
YouTuber Atta Halilintar mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. /Instagram.com/@attahalilintar/

PR BEKASI - YouTuber Atta Halilintar turut mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar yang terjadi pada Minggu, 29 Maret 2021.

Atta Halilintar menyebut bahwa bom bunuh diri itu adalah tindakan jahat, bukan jihad, seperti yang diagung-agungkan kelompok teroris.

"Bom bunuh diri itu jahat, bukan jihad!," kata Atta Halilintar, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @attahalilintar, Senin, 29 Maret 2021.

Baca Juga: Soal Bom Bunuh Diri di Makassar, Jubir BIN: Memang Sudah Ada Ancaman dan Kita Dalam Perburuan

Baca Juga: Prihatin Atas Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, AM Hendropriyono: Ternyata Masih Ada Orang yang 'Bermimpi'

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara Soal KLB, Moeldoko: Ini Bukan Sekadar Selamatkan Demokrat, Tapi Juga Bangsa dan Negara

Atta Halilintar lantas mengatakan bahwa Tuhan dan Nabi selalu mengajarkan umatnya untuk saling mencintai dan menghargai sesama.

"Tuhan dan Nabi kita mengajarkan saling cinta dan saling menghargai sesama," kata Atta Halilintar.

Lebih lanjut, Atta Halilintar menerangkan bahwa dalam keadaan perang saja, agama mengajarkan untuk tidak merusak tempat ibadah.

"Dalam suasana perang saja tidak boleh merusak tempat ibadah. Ini aman damai kok ngebom gereja," ujar Atta Halilintar.

Baca Juga: Gemas Terorisme Disebut Tak Ada Hubungan dengan Agama, Guntur Romli: Padahal Agama Dipakai sebagai Pembenaran

Terakhir, Atta Halilintar mengatakan bahwa menurut ajaran agama dan logika, sama sekali tidak dibenarkan jika bom bunuh diri disebut sebagai jihad.

Oleh karena itu, Atta Halilintar menyampaikan duka cita yang mendalam untuk para korban dan keluarga korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

"Dengan agama dan logika mana boleh menamakan bom bunuh diri sama dengan jihad. Turut berduka cita dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini," kata Atta Halilintar.

Baca Juga: Akan Lawan Kezaliman di Partai Demokrat, Marzuki Alie: Ini Bukan untuk Kami, Tapi untuk Generasi Muda

Seperti diketahui, aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021 pukul 10.30 WITA.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut berjumlah dua orang dan merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Listyo Sigit mengatakan, pelaku diketahui tergabung dalam kelompok JAD dan pernah melaksanakan kegiatan operasi terorisme di Jolo, Philipina pada 2018 lalu.

Tak hanya itu, pelaku juga merupakan bagian dari kelompok JAD yang beberapa waktu lalu ditangkap di Makassar, Sulsel di kompleks Villa Mutiara, Sudiang, dan Kabupaten Enrekang pada Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Kutuk Teror Bom di Makassar, Eks Pimpinan JI: Ini Kelompok Sesat yang Meyakini Membunuh Itu Pahala

"Mereka adalah kelompok beberapa waktu yang lalu (ditangkap), ada kurang lebih 20 orang, dari kelompok JAD yang kita amankan. Mereka bagian dari itu. Inisial dan data-datanya sudah kita pastikan sesuai," tutur Listyo Sigit.

Listyo Sigit juga menyebut bahwa jajarannya sudah mengamankan kurang lebih empat orang, yang merupakan terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Oleh karena itu, Listyo Sigit meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan panik, karena seluruh jajaran kepolisian, khususnya Tim Densus 88 Antiteror akan memburu dan mengikuti gerakan para pelaku terorisme.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler