Dua Lipa, Gigi dan Bella Hadid Dikaitkan dengan Hamas dalam Iklan New York Times

24 Mei 2021, 10:38 WIB
Selebriti papan atas internasional, Dua Lipa, Gigi Hadid, dan Bella Hadid muncul pada iklan New York Times dan dikaitkan dengan Hamas. /Twitter/matthewduchesne


PR BEKASI - Penyanyi berkebangsaan Inggris Dua Lipa membalas iklan satu halaman penuh di New York Times yang menyerangnya, bersama dengan model Gigi Hadid dan Bella Hadid setelah mereka membuat posting media sosial sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina.

Diketahui pada Sabtu, 22 Mei 2021 New York Times memuat iklan serangan sebanyak satu halaman penuh yang diarahkan pada Lipa dan saudari Hadid setelah pernyataan pro-Palestina mereka.

Kemudian dalam iklan satu halaman penuh tersebut, terlihat bagaimana berita tersebut menghubungkan Gigi Hadid, Bella Hadid dan Dua Lipa dengan Hamas.

"Bella, Gigi dan Dua, Hamas menyerukan Holocaust kedua. PERHATIKAN MEREKA SEKARANG," tulis judul iklan di surat kabar New York Times, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Middle East Eye, Senin, 24 Mei 2021.

Baca Juga: Lima Skincare yang Dipakai Gigi Hadid untuk Bantu Perawatan, Mulai dari Kisaran Harga Rp200.000

Dengan menampilkan wajah ketiganya di atas gambar serangan roket Hamas, dan disertai dengan teks inflamasi panjang yang mencoba menghubungkan mereka dengan antisemitisme, genosida dan terorisme.

"Bella, Gigi dan Dua harus menyadari bahwa 6 juta orang Yahudi dimusnahkan dalam Holocaust hanya 75 tahun yang lalu dan piagam genosida Hamas secara terbuka menyerukan pembunuhan orang Yahudi," katanya.

"Apakah fitnah yang sedang berlangsung terhadap orang Yahudi dan Israel di media sosial mungkin menjadi alasan kita melihat orang Yahudi dipukuli di Time Square?," ucapnya.

Selain itu, bagian sensasional lainnya dari iklan tersebut yang mengkritik Bella Hadid karena mengutuk pos pemeriksaan Israel yang didirikan setelah 700 orang Yahudi dan Arab Israel yang tidak bersalah diledakkan oleh pembom bunuh diri di bus dan kafe.

Baca Juga: Zayn Malik Resmi Jadi Ayah Setelah Buah Hatinya dari Gigi Hadid Baru Saja Lahir

Sementara itu pos pemeriksaan yang dikutip dalam laporan 213 halaman Human Rights Watch bulan lalu sebagai bukti Israel melakukan kejahatan apartheid terhadap Palestina.

Diketahui iklan New York Times diduga dibayar oleh The World Values Network, merupakan sebuah organisasi yang didirikan dan dijalankan oleh Shmuley Boteach, seorang rabi Amerika sayap kanan yang kontroversial dengan sejarah mengeluarkan iklan serangan terhadap tokoh-tokoh yang mengkritik Israel.

Keluarga Hadid menjadi salah satu selebritas terkenal yang paling vokal untuk berbicara, dengan baik Gigi dan Bella berbagi pernyataan dan informasi tentang penggusuran keluarga Palestina yang akan segera terjadi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki dan kekerasan dan pelanggaran yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh Israel.

Selain itu Bella Hadid secara keliru dituduh oleh akun Twitter resmi Israel yang menganjurkan agar orang Yahudi dilempar ke laut, yang diduga setelah dia bergabung dengan nyanyian pro-Palestina.

Baca Juga: Menakjubkan! Pejabat Iran Ungkap Hamas Miliki 3 Pabrik Produksi Roket Bawah Tanah di Gaza

Kemudian Dua Lipa juga menuliskan di akun Instagramnya bahwa pembersihan etnis kepada rakyat Palestina harus diakhiri.

"TIDAK LAGI !! Ini masalah hak asasi manusia !!!! BANGUN UP ORANG," tulis Dua Lipa di akun Instagramnya.

Penyanyi Inggris itu mengecam keras iklan New York Times dalam pernyataan yang diposting ke media sosial.

"Saya sama sekali menolak tuduhan palsu dan mengerikan yang diterbitkan hari ini," katanya.

Baca Juga: Sebut Hamas Suka Bohong dan Giring Opini Publik, Gus Dur: Hamas Gak Mau Akui Israel

"Ini adalah harga yang Anda bayar untuk membela hak asasi manusia Palestina melawan pemerintah Israel yang tindakannya di Palestina baik Human Rights Watch maupun kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem menuduh penganiayaan dan diskriminasi," ucapnya.

"The World Values Network tanpa malu-malu menggunakan nama saya untuk memajukan kampanye buruk mereka dengan kebohongan dan kesalahan penafsiran yang terang-terangan tentang siapa saya dan apa yang saya perjuangkan. Saya berdiri dalam solidaritas dengan semua orang yang tertindas dan menolak semua bentuk rasisme," katanya, menambahkan.

Hingga saat iklan serangan itu telah dikritik habis-habisan oleh pengguna media sosial dan jurnalis, yang melihatnya sebagai upaya untuk membungkam suara-suara pro-Palestina.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler