Ibu-ibu Pelaku Usaha Ceritakan Modus Baru Penipuan Jasa Titip Barang, Korban Rugi hingga Rp50 Milyar

17 Agustus 2022, 07:20 WIB
Ilustrasi jasa titip (jastip). Sepasang suami istri ceritakan modus penipuan barang jasa titip, korbannya rugi hingga Rp50 milyar di hampir seluruh wilayah Indonesia. /Pexels/Artem Beliaikin

PR BEKASI - Tren jasa titip atau jastip belakangan ini tengah viral di kalangan masyarakat.

Jastip salah satu pembelian barang melalui seseorang yang produknya tidak bisa ia beli sendiri.

Namun, kini banyak modus Jastip baru yang merugikan korban hingga Rp50 Milyar yang tersebar di hampir seluruh Indonesia.

Baca Juga: Dugaan Pelanggaran Kode Etik dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J, 63 Anggota Polisi Diperiksa

Hal itu diungkapkan ibu-ibu pelaku usaha kepada Uya Kuya.

Seperti yang pernah dijelaskan dalam artikel yang diterbitkan Pikiran Rakyat dengan judul "Waspadai Modus Baru Penipuan Jastip, Total Kerugian Korban hingga Rp50 Milyar," korban tersebut adalah pasangan suami istri.

Mereka hadir di Podcast Uya Kuya dan mengaku sudah membuat laporan Polisi.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Hari Kemerdekaan yang Menggugah Semangat Persatuan dalam HUT ke-77 RI, Cocok Jadi Status

“Saya kenal dengan penipu ini sebut saja nama penipu ini Dita, dari salah satu teman saya, Fetty , baru di dunia Jastip ini 9 Bulan, awalnya teman saya menawarkan baju bayi dan selimut, harganya memang jauh lebih murah dibanding harga Official nya dan saya cek di market place juga harganya jauh lebih murah dari Market place,” ujar korban.

Komentar Uya Kuya, Uya menyimpulkan dari para korban bahwa modus penipuan ini diawali dengan penawaran harga yang lebih murah dari harga pasar.

“Kami tawarkan ke reseller, sampai ratusan pcs, sampai saya cari tahu pelakunya track record-nya seperti apa di dunia jastip, cek kontak, dan ditanya melalui teman-teman juga gak ada background aneh-aneh penjahat, transaksi awal Rp20 juta, bagi saya uang yang sangat besar, barang pun datang awalnya datang sesuai waktu yang dijanjikan,” ujar korban.

Baca Juga: Meriahkan Hari Kemerdekaan dengan 15 Ide Lomba dan Link Twibbon Gratis Tema HUT ke-77 RI, Dijamin Seru

Menurut salah satu korban tersebut, setelah barang datang, pelaku kemudian menawarkan barang lainnya dengan harga lebih murah dibanding harga pasaran.

Korban merasa pelaku awalnya amanah, dan bisa dipercaya akhirnya memesan jastip untuk kedua kalinya.

Penawaran selanjutnya adalah barang-barang elektronik, berawal dari baju, hingga peralatan rumah.

Lagi-lagi, diungkap korban, barang elektronik yang ditawarkan pelaku itu harganya jauh lebih murah dari harga pasaran.

Baca Juga: Gratis! 25 Link Download Twibbon Tema 17 Agustus 2022 Memperingati HUT Ke-77 RI

“Normalnya dipasaran harga oven Rp400.000, dia (pelaku) jualnya Rp230.000 saja,” ujar korban, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Uya Kuya.

Perihal ditanya kenapa harganya bisa jauh murah seperti itu, pelaku hanya menjawab bahwa dia mengambil langsung ke supplier/agen/tangan pertama.

Diakui korban, awal-awal semua barang datang sesuai pesanan, tetapi sedikit demi sedikit dengan berbagai alasan, salah satunya gudang yang terbatas.

Singkat kata akhirnya ada beberapa barang orderan ada yang tidak datang padahal sudah dipesan.

Baca Juga: Kebersamaan Sandiaga Uno dan Zulkifli Hasan di Indonesia Retail Summit 2022: #BanggaBuatanIndonesia

Salah satu korban yang hadir di Podcast Uya Kuya mengaku kerugian hanya dia saja sekitar Rp1,8 milyar sudah dibayar lunas untuk pemesanan barang namun tidak datang.

Di Kanal Youtubenya tersebut ibu-ibu yang hadir tersebut mengungkapkan kerugian mereka masing-masing, ada Rp250 juta, Rp1,8 miliar, Rp200 juta, Rp1,4 milyar.

Kerugian dari para korban yang hadir pada Podcast Uya Kuya tersebut diyakini masih ada lagi yang kerugiannya lebih dari itu.***(Puteri Ratnasari/Pikiran Rakyat)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler