Network
Pertama, Rina Nose mengunggah artikel yang menyebut bahwa seorang anggota parlemen Austria melakukan rapid test antigen Covid-19 dengan menguji Coca Cola dan hasilnya positif.
"Saya bahkan menguji Coca Cola Zero, sebelum mengetahui ada seorang anggota parlemen Austria melakukan hal yang sama. Bedanya hasil tes saya negatif," kata Rina Nose.
Kedua, artikel yang menyebut bahwa Presiden Tanzania melakukan tes Covid-19 pada kambing dan pepaya, dan hasilnya positif.
Baca Juga: Warga Ceritakan Sosok Zulkarnaen: Sebelum Pandemi Sering Pakai Masker, Jarang Perlihatkan Wajah
Ada juga eksperimen yang dilakukan Penyanyi Amerika Serikat, Erykah Badu, yang melakukan tes dengan alat yang sama pada hidung kiri dan kanan, tapi hasilnya berbeda. Hidung kiri positif, sedangkan hidung kanan negatif.
Tak hanya di luar negeri, kejanggalan soal hasil tes Covid-19 juga beberapa kali terjadi di Indonesia.
Berdasarkan sejumlah bukti tersebut, Rina Nose lantas menilai bahwa perdebatan seputar Covid-19 masih terjadi di kalangan para ahli.
Baca Juga: Kenapa Anda Tidak Mendapatkan BSU Guru Madrasah Honorer Rp1,8 Juta? Ini Sebabnya
"Jangankan kita rakyat biasa, para ahli aja masih saling debat dan adu argumen berdasarkan ilmunya masing-masing, mengenai virusnya, alat tesnya, dan penanganannya," kata Rina Nose.
Oleh karena itu, Rina Nose menegaskan bahwa dia tidak berada di dalam kubu manapun, baik kubu percaya Covid-19 ataupun kubu tidak percaya Covid-19. Karena Covid-19 bukanlah kepercayaan.
