Network
Baca Juga: Sentil Fadli Zon dengan Bongkar 'Borok' FPI, Eks PSI: Mau Propaganda Lihat Juga Determinannya Keleus
"Terus kan yang sekarang juga kasusnya dibilangnya ingin menguasai dan minta-minta. Kalau sekarang rakyat Indonesia lebih pintar dan lebih jeli, mungkin gak pakai panca indera telinga aja, pakai mata juga, ada buktinya gak. Saya minta-minta dibilangin ngemis buat susu, gak ada, kalau ada silakan buktinya dulu. Sekarang kan gak ada buktinya," tuturnya.
Teddy juga sangat menyayangkan pemberitaan di media, yang justru makin melebar ke mana-mana. Padahal sejak awal masalahnya hanya satu, yaitu masalah hak waris.
"Sebenarnya ini kan masalah hak waris, kenapa pemberitaannya jadi melebar, gak bisa ngurus anak lah, gak dikasih susu lah, gak ini lah. Kalau menelantarkan anak gak akan kayak sekarang, gendut, bahenol," ujar Teddy.
Baca Juga: Predator Seksual Anak Bisa Dikebiri, KPAI: Tak Ada Gunanya Kalau Kejahatan karena Faktor Psikologis
Terakhir, Teddy menegaskan bahwa dia tak pernah menginginkan harta warisan itu, dan yang dia tuntut hanya hak anaknya saja.
"Yang penting saya mah hak waris anak, itu aja sudah senang. Kalau saya mah sih dari dulu gak minta ke orang-orang, itu prinsip saya," ujar Teddy.***
