PR BEKASI - Musisi Virgiawan Listanto atau yang dikenal dengan nama Iwan Fals sering membagikan kembali berita di media untuk kemudian diunggah di media sosialnya dan dikomentari, kali ini dia mengomentari berita mengenai perundingan para dukun yang hendak menggelar festival santet.
Iwan Fals mengingatkan para pengikutnya agar berhati-hati.
Kehati-hatian yang dimaksud oleh Iwan Fals tersebut tentu hati-hati barangkali dengan kemungkinan disantet.
"e e eee oaaati aatii disantet," cuit Iwan Fals mengingatkan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @iwanfals pada Senin, 8 Februari 2021.
e e eee oaaati aatiii di santet... pic.twitter.com/ryeanEIxVB— ☔ Waspada La Nina ☔ (@iwanfals) February 6, 2021
Sebelumnya, sempat viral sebuah video yang menampilkan sejumlah orang yang tengah menggelar deklarasi.
Ternyata perkumpulan tersebut merupakan kumpulan dari Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu).
Mereka berkumpul lantaran untuk berdiskusi perihal kondisi bisnis perdukunan di Indonesia yang kian meredup dalam prakteknya di Indonesia.
Deklarasi dari Perdunu tersebut dilaksanakan di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi pada Rabu, 3 Februari 2021.
Disampaikan oleh Ketua Perdunu Gus Abdul Fatah Hasan, pelaksanaan deklarasi juga untuk membahas soal maraknya praktek dari para dukun palsu, yang sering kali menipu banyak orang.
Sebab itu, para dukun dari Perdunu membuat beberapa program kerja, yang salah satunya adalah hendak menggelar Festival Santet pertama di Indonesia.
Festival tersebut dicanangkan akan diadakan pada bulan Suro atau Muharam.
Sementara itu, Gus Abdul Fatah menuturkan bahwa dibentuknya Perdunu karena rasa prihatin dia dan teman-temannya.
"Perdunu itu Persatuan Dukun Nusantara, berangkat dari keprihatinan saya pribadi dan keprihatinan teman-teman di lingkungan kita khususnya umat Islam. Ketika masyarakatnya bersinggungan dengan dunia supranatural, mereka itu hanya melalui kabar-kabar dari teman-teman dan seterusnya," kata Gus Abdul Fatah.
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Pesantren Ar-Raudlah, dia melanjutkan bahwa kabar tersebut akhirnya membuat masyarakat salah tempat atau salah jalan.
Diungkapkan salah satu kasusnya adalah ketika Gus Abdul Fatah menangani salah satu dari anak jamaahnya yang sakit.
Baca Juga: PPKM Mikro Berlaku 9 Februari 2021, DPR Dukung Penuh: Kebijakan Ini Baik dengan Budaya Gotong-royong
"Dipanggil orang pintar. Orang pinternya ini non muslim, buat kita ini prihatin. Jadi kalau mau ngomong dunia perdukunan itu juga bagian dari produk pesantren," ujarnya.
Gus Abdul Fatah menyampaikan jika melihat para ulama terdahulu, selain mereka menguasai ilmu fikih, tasawuf, dan seterusnya. Ada juga ilmu hikmah yang merupakan produk pesantren.***