Bahlil Identikkan Pencak Silat dengan Pengusaha Nakal, Dedi Mulyadi: Jangan Rendahkan Budaya Negeri Sendiri

- 13 Agustus 2021, 14:11 WIB
Dedi Mulyadi menanggapi pernyataan kontroversial Menteri Bahlil yang asosiasikan pengusaha nakal dengan istilah pengusaha pencak silat.
Dedi Mulyadi menanggapi pernyataan kontroversial Menteri Bahlil yang asosiasikan pengusaha nakal dengan istilah pengusaha pencak silat. /Dok. DPR RI

PR BEKASI – Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi tak setuju dengan pernyataan Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang menyebut pengusaha nakal dengan istilah tukang ‘pencak silat’.

Menurut Dedi Mulyadi, pencak silat merupakan warisan Indonesia yang mengajarkan penguatan karakter bangsa.

Oleh karena itu, Dedi Mulyadi mengungkapkan, ketika seseorang belajar pencak silat maka akan ditempa untuk menjadi seseorang yang berjiwa ksatria.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Bahlil Lahadalia, Sejak Kecil Harus Berjuang Demi Menjalani Hidup

Hal ini disampaikan Dedi Mulyadi di unggahan akun Instagramnya.

Pencak Silat adalah bela diri khas Nusantara yang mengajarkan penguatan karakter bangsa,” kata Dedi Mulyadi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @dedimulyadi71, Jumat, 13 Agustus 2021.

Sehingga menciptakan jiwa bangsa yang ksatria dan pilih tanding,” ujarnya melanjutkan.

Baca Juga: Khawatir Longsor, Dedi Mulyadi Marah Besar Hutan Bambu di Purwakarta Dijadikan Kebun Pisang

Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa seorang pengusaha memiliki tiga kategori.

Pertama pengusaha produktif yang mampu melahirkan kebahagiaan melalui produk yang dia ciptakan.

Kedua pedagang yang melakukan transaksi berdasarkan pertimbangan untung rugi.

Baca Juga: Ungkap Awal Mula Terbitnya Perpres Investasi Miras, Bahlil Lahadalia: Ada Masukan Soal Kearifan Lokal

Ketiga calo, dia tidaklah pernah rugi karena tidak memiliki modal dan hanya mengandalkan lobi.

Jadi, tak elok mengasosiasikan pengusaha bermental calo dengan istilah Pengusaha 'Pencak Silat’,” kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menyampaikan jangan sampai istilah tersebut malah merendahkan bangsa sendiri.

Baca Juga: Viral Dipecat karena Masker Tak Tutupi Hidung, Dedi Mulyadi Ajak Sudrajat Kerja Lagi di Subang

Jangan merendahkan kebudayaan bangsa kita sendiri,” tutur Dedi Mulyadi.

Sebelumnya, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan tanggapan terkait telah diluncurkannya sistem perizinan online terpadu atar Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko pada 9 Agustus 2021.

Bahlil Lahadalia menilai kehadiran OSS bakal membuat pengusaha nakal tidak bisa germain-main lagi.

Baca Juga: Perjuangkan Nasib Petani, Dedi Mulyadi Tidak Tanggung-Tanggung Bikin Sayembara Anti-Mainstream

Pasalnya salah satu tujuan kehadiran OSS adalah meningkatkan transparansi perizinan.

Bahlil Lahadalia mengasosiasikan pengusaha nakal dengan istilah tukang ‘pencak silat’ atau ‘kungfu’.

Baca Juga: Ciptakan Lapangan Kerja Saat Pandemi, Bahlil: Kami Tidak Memilah Investasi, yang Penting Masuk

“Kalau pengusaha pencak silat, kungfunya banyak pasti harus ketemu karena harus luruskan kungfu-kungfunya itu," kata Bahlil Lahadalia, Kamis, 12 Agustus 2021.

Bahlil Lahadalia mengatakan pengusaha yang pencak silatnya banyak wajib kita tahan supaya jangan membuat masalah di negeri ini.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Instagram @dedimulyadi71


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x