Setiap mendengar berita ibu-ibu muda yang mati-matian melemparkan bayi mereka yang baru lahir melewati pagar kawat berduri di luar pagar bandara ke arah tentara Amerika.
Baca Juga: Takut Diculik Taliban, ARMY Afghanistan Terpaksa Bakar dan Sembunyikan Album BTS
Atau mengenai penduduk setempat yang mencoba melarikan diri dengan menggantung dari pesawat yang lepas landas, telah tewas di udara, dia mengaku sesak.
“Setiap kali saya mendengar berita seperti itu, hati saya terasa seperti akan meledak," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Chosun pada Senin, 23 Agustus 2021.
Vida menyatakan kalau dia dapat memahami ketakutan yang dirasakan oleh orang-orang tersebut yang hendak melarikan diri.
"Ketika saya mendengar berita tentang kejatuhan, saya bergidik memikirkan "betapa menyakitkannya jatuh dari tempat yang begitu tinggi". Itu berbahaya," tuturnya.
Akan tetapi, dia melanjutkan, orang-orang tersebut merasa harus meninggalkan Afghanistan, bahkan walau mesti tergantung di pesawat.
Baca Juga: Vladimir Putin: Kami Tidak Ingin Militan Afghanistan Ada di Rusia dengan Kedok Pengungsi
"Orang tua saya juga melarikan diri melintasi perbatasan ke Rusia dengan anak-anak mereka yang masih kecil dengan perasaan yang sama ketika saya berusia dua tahun," ujarnya.
Vida mengkhawatirkan mereka yang belum keluar dari negara tersebut.