Dia menyebut orang-orang yang telah bekerja dengan pemerintah asing, serta jurnalis yang telah meliput kondisi lokal, berisiko dibalas oleh Taliban.
Dikatakannya kalau dia tidak pernah mengenakan burqa, saat ditanya mengenai Taliban yang disebut-sebut akan memaksakan burqa pada wanita.
Vida menyampaikan kalau di usia 15 tahun sempat pergi Afghanistan selama satu bulan.
Baca Juga: Kuasai Afghanistan, Taliban Berjanji Tak Akan Wajibkan Burqa bagi Perempuan
"Saat itu, bahkan ketika Taliban telah mundur, wanita terlihat mengenakan burqa. Pikiran yang saya miliki saat itu adalah, 'Bagaimana orang bisa menggunakan ini dan melihat masa depan?" ucapnya.
Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa jika memakainya, tidak akan bisa membedakan apakah yang mengenakan burqa benar seorang wanita atau pria.
Menurutnya, burqa dapat digunakan sebagai alat penyamaran untuk melakukan terorisme dengan memanfaatkan situasi seperti itu.
Selain itu, Vida mengaku kalau hari-hari ini dia benar-benar menyadari betapa berharganya kebebasan, termasuk kebebasan untuk pergi ke mana saja dan kapan saja.
"Menyaksikan apa yang terjadi di Afghanistan, saya sangat menyadari betapa berharganya kebebasan untuk mengenakan apa yang ingin saya kenakan dan mengatakan apa yang ingin saya katakan," ucapnya.***