PR BEKASI - Komika sekaligus aktor Kemal Palevi turut menyoroti sejumlah pernyataan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio terkait kasus pelecehan seksual di KPI dan kasus Saipul Jamil.
Kemal Palevi mempertanyakan kesehatan Agung Suprio, karena dirinya menilai sejumlah pernyataan dan komentar Agung Suprio di media sosial sangat mengkhawatirkan.
Pernyataan Agung Suprio yang mendapat sorotan dari Kemal Palevi adalah soal Saipul Jamil yang diperbolehkan tampil di televisi asalkan untuk acara edukasi, bukan hiburan.
Kemal Palevi juga menyoroti pernyataan Agung Suprio yang berjanji akan menuntaskan kasus pelecehan di KPI terhadap korban MS, tapi di lain sisi justru kabur dari acara Mata Najwa.
"Yang terhormat, Bapak Ketua KPI, sehat? Dari balasan Bapak di kolom komentar Instagram, dan dari berita yang akhir-akhir ini saya baca, kok kayak mengkhawatirkan ya?," kata Kemal Palevi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @kemalpalevi, Jumat, 10 September 2021.
Kemal Palevi lantas menyarankan Agung Suprio untuk mundur dari jabatannya, jika memang kondisi kesehatannya sedang tidak baik.
"Kalau lagi gak sehat, mending mundur atuh Pak," ujar Kemal Palevi.
Sebelumnya, dalam kolom komentar Instagram, Agung Suprio berjanji akan menuntaskan kasus pelecehan seksual di KPI.
Namun di sisi lain, menurut penuturan Najwa Shihab, Agung Suprio tiba-tiba saja menolak berdialog soal kasus pelecehan seksual di KPI saat melihat pengacara MS sedang berbicara.
"Ketua KPI tadi malam sudah hadir di studio Mata Najwa, bahkan sudah siap naik panggung. Tapi tiba-tiba menolak berdialog ketika pengacara MS, korban di KPI sedang berbicara dan langsung keluar meninggalkan studio," kata Najwa Shihab.
Sementara itu, dalam acara podcast Deddy Corbuzier, Agung Suprio mengatakan bahwa Saipul Jamil boleh tampil di acara televisi asalkan untuk edukasi, bukan hiburan.
Agung Suprio juga mengatakan bahwa KPI telah mengeluarkan surat yang mengecam glorifikasi Saipul Jamil, tapi tak melarang jika dia ditampilkan untuk program edukasi.
"Kita buat surat, kita mengecam glorifikasinya, enggak boleh. Dia (Saipul Jamil) bisa tampil untuk kepentingan edukasi, jadi misalnya dia hadir sebagai bahaya predator, kan bisa juga dia ditampilkan seperti itu. Kalau untuk hiburan belum bisa," kata Agung Suprio.***