Network
PR BEKASI - Setiap jenis kisah horror mempunyai beberapa penjahat yang ikonik, termasuk juga film The Black Phone.
Ethan Hawke, berperan sebagai The Grabber di The Black Phone, mengutarakan pendapatnya mengenai karakter penjahat dalam film.
"Ada sesuatu yang sangat menarik mengenai hal tersebut, bahwa mungkin ketika kita terluka, kita lebih tertarik dengan sosok pahlawan," katanya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Simak 4 Tips Mudah untuk Mengolah Daging Kurban Agar Terbebas dari Penyebaran PMK
“Ketika orang mulai sembuh, mereka menjadi lebih terbuka terhadap kekuatan yang lebih gelap," tambah dia ketika mengobrol mengenai film horor Blumhouse barunya The Black Phone itu.
The Black Phone, merupakan film berlatar tahun 1978, menggambarkan komunitas Colorado yang diteror oleh penculik anak bertopeng.
Berikut ini sinopsis singkat dari The Black Phone, setelah lima anak dinyatakan hilang, Finney Shaw (Mason Thames) muda menemukan dirinya sebagai korban keenam.
Baca Juga: Resep Napoli Beef Cake, Salah Satu Olahan Kue Daging yang Cocok Disajikan Saat Perayaan Idul Adha
Dia terbangun di ruang bawah tanah kedap suara lengkap dengan telepon hitam yang menempel di dinding, yang tampaknya terputus.
Dengan bantuan telepon, dan saudara perempuan Finney, Gwen (Madeleine McGraw), ada secercah harapan bahwa bocah itu mungkin dapat lolos hidup-hidup.
“Saya selalu lebih tertarik pada pahlawan, Saya selalu mengerti dengan jelas bahwa ada banyak kegelapan di dunia, dan (dalam pekerjaan) saya mencoba mencari cara untuk menemukan bagaimana cahaya dapat menerobos,” ujar Ethan Hawke.
Baca Juga: Kalah Telak di Laga RANS Nusantara FC vs Persija Jakarta, Ferdiansyah: Mohon Maaf
Akan tetapi, dia menambahkan, bahwa sebagai seorang aktor maka harus memainkan semua karakter peran yang dipilih.
Menurutnya itulah kegembiraan dalam menjalani profesi sebagai aktor, bisa menempatkan diri dalam semua tipe orang yang berbeda, dan memahami alam semesta dari semua sudut pandang tersebut.
The Black Phone sendiri merupakan adaptasi dari cerita pendek oleh Joe Hill, putra penulis horor legendaris Stephen King.
Baca Juga: Daftar Harga Tiket dan Lokasi Nonton My Sassy Girl di Surabaya, Rilis Perdana Hari Ini
Dia adalah penulis yang sukses dengan karyanya Locke & Key, Horns, In the Tall Grass (ditulis bersama ayahnya) , dan NOS4AT2 semuanya telah diadaptasi dalam layar lebar.
Film ini disutradarai oleh Scott Derrickson, yang mungkin dikenal baik ketika menjadi sutradara dalam film pertama Doctor Strange.
Dia juga merupakan orang di balik Sinister supernatural, film thriller horror prosedural setan The Exorcism of Emily Rose, dan film berbasis kisah kehidupan nyata yaitu Deliver Us From Evil.
Baca Juga: Ms Marvel: 3 Fakta Soal Clan Destine Bangsa 'Jin' versi Marvel
“Keberbedaan misterius seorang sosiopat akan selalu menarik perhatian kita, terutama jika karakter itu penuh warna dan menarik dalam cara mereka mengekspresikan diri," ujar Scott Derrickson dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Fandom.
Menurutnya itu bukan hal yang mengejutkan, dan dia berpendapat bahwa penjahat hampir secara definisi lebih menarik daripada pahlawan, karena terpesona dengan perbedaan mereka.
"Saya pikir kita lebih berhubungan dengan pahlawan, dan saya pikir kita bercita-cita untuk menjadi seperti mereka, dan hal-hal itu berbicara kepada kita. Tapi apa yang lebih mempesona, apa yang kita benar-benar bersandar untuk menonton?," tuturnya.
Baca Juga: Makam Kuno Berusia 500 Tahun di Era Inca Ditemukan di Peru, Arkeolog Ungkap Isinya
Direktur The Black Phone ini mengatakan bahwa keberadaan seseorang yang misterius atau bahkan sosiopat akan selalu menarik perhatian, terutama jika karakternya penuh warna dan menarik dalam mengekspresikan diri.***
