Penting! Studi Menunjukkan Jumlah Waktu Tidur Ternyata Punya Pengaruh dalam Program Diet

7 September 2020, 12:50 WIB
Ilustrasi tidur /Pexels/Andrea Piaquadio

PR BEKASI - Berbicara tentang program penurunan berat badan, umumnya diet dan olahraga adalah hal yang paling umum dilakukan. Namun, jumlah waktu tidur juga ternyata berperan penting dalam program tersebut.

Rekomendasi waktu tidur untuk orang dewasa adalah tujuh sampai sembilan jam per hari, tapi kebanyakan orang tidur kurang dari waktu yang telah ditentukan.

Penelitian menunjukkan, tidur kurang dari waktu yang direkomendasikan dapat berdampak pada pada banyaknya lemak di tubuh dan meningkatkan risiko obesitas.

Baca Juga: Alami Pasang Surut, Simak Harga Kebutuhan Pokok di Jawa Barat Hari Ini, Senin, 7 September 2020

Umumnya, tujuan diet adalah menurunkan lemak tubuh dengan mempertahankan massa otot sebanyak mungkin.

Tidak mendapatkan jumlah waktu tidur yang cukup dapat menentukan berapa banyak lemak yang hilang serta berapa banyak massa otot yang Anda pertahankan saat menjalani diet kalori terbatas.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert, Senin, 7 September 2020, studi menemukan bahwa tidur 5.5 jam setiap malam selama periode dua minggu saat menjalani diet kalori terbatas, lemak yang hilang menjadi lebih sedikit jika dibandingkan dengan tidur 8.5 jam setiap malam.

Baca Juga: Husein Sastranegara Tidak Lagi Jadi Bandara Internasional, DPR Beberkan Dampak ke Depannya

Hal tersebut juga berdampak kepada hilangnya massa otot yang lebih besar. Studi lain menunjukkan hasil yang sama selama periode delapan minggu ketika waktu tidurnya dikurangi satu jam setiap malamnya.

Hasil ini menunjukkan bahwa hanya memperbaiki jam tidur di akhir pekan, tidak cukup untuk membalikkan efek negatif dari kurangnya waktu tidur saat menjalani diet kalori terbatas.

Ada beberapa alasan mengapa tidur yang lebih singkat berkaitan dengan penurunan berat badan. Tidur mempengaruhi dua hormon nafsu makan yang penting di dalam tubuh kita, leptin dan ghrelin.

Baca Juga: Film Anime 'Kimetsu no Yaiba: Mugen Train' Akan Tayang di Indonesia Awal Tahun 2021

Leptin adalah hormon yang menurunkan nafsu makan, sehingga saat kadar leptin tinggi biasanya kita merasa lebih kenyang.

Di sisi lain, ghrelin adalah hormon yang dapat merangsang nafsu makan dan biasanya disebut "hormon rasa lapar" karena dianggap bertanggung jawab atas rasa lapar.

Pembatas jumlah waktu tidur dapat meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan kadar leptin di dalam tubuh.

Baca Juga: Viral Seorang Pemuda Terlindas Truk di Bantargebang, Simak Kronologinya

Studi lain dengan sampel sebanyak 1,024 orang dewasa, menyimpulkan bahwa tidur yang singkat dikaitkan dengan tingkat ghrelin yang lebih tinggi dan tingkat leptin yang lebih rendah.

Kombinasi tersebut dapat meningkatkan nafsu makan seseorang, membuat orang cenderung melanggar diet kalori terbatas mereka, dan dapat membuat orang cenderung makan secara berlebihan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler